Dark/Light Mode

China Paksa Restoran Hapus Tulisan Arab

Rabu, 31 Juli 2019 14:42 WIB
Tulisan Arab di sebuah resto halal di kawasan Niujie, Beijing, China tampak ditutupi, Kamis (19/7). (Foto: Reuters)
Tulisan Arab di sebuah resto halal di kawasan Niujie, Beijing, China tampak ditutupi, Kamis (19/7). (Foto: Reuters)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah China memerintahkan semua restoran halal di untuk menghapus logo tersebut dari restoran. Tidak hanya itu, tulisan Arab yang ada di restoran halal di Negeri Tirai Bambu ini juga harus menutup atau menghapus tulisan tersebut.

Kepada Reuters, para pegawai di 11 restoran halal di Beijing dipaksa menutup dan menghapus loho berbau Arab dari toko mereka. Segala simbol termasuk tulisan kaligrafi, logo halal hingga lambang bulan dan bintang. Pihak Beijing mengatakan bahwa simbol tersebut sebagai "budaya asing" yang tidak seharusnya menggerus budaya asli China.

"Mereka bilang ini adalah budaya asing dan kita harus menggunakan budaya China di restoran kita," ujar seorang pegawai restoran halal di Beijing kepada jurnalis Reuters.

Baca juga : Bahayakan Keselamatan, Drone Dilarang Terbang Di Area Bandara

Kampanye antisimbol Arab sudah dilakukan di China sejak 2016 yang bertujuan untuk menekan penyebaran simbol keagamaan di sana. Kampanye ini termasuk mencolot kubah bergaya Timur Tengah di sejumlah masjid yang kemudian diganti dengan atap pagoda, yang dinilai lebih bernilai budaya asli China.

Meski ada 20 juta Muslim di China, sistem pemerintahan Beijing mengharuskan tidak adanya pengagungan kepada simbol agama tertentu. Pemerintah mengkampanyekan agar seluruh rakyat kembali ke jalur ideologi komunis.

Bukan hanya ke Muslim, otoritas China juga menutup kegiatan keagamaan umat Kristiani yang melakukan kebaktian secara diam-diam. Meski pemerintah menjamin setiap warganya menjalankan keyakinan masing-masing, pelaksanaan ibadah secara besar tetap harus mendapat izin otoritas terkait.

Baca juga : Setan Merah Tolak Neymar Jr

Para analis mengatakan, Partai Komunis khawatir bahwa pengaruh asing dapat membuat kelompok agama sulit dikendalikan. Seorang antropolog di Universitas Washington Darren Byler mengatakan, bahasa arab dipandang sebagai bahasa asing serta sesuatu yang berada di luar kendali pemerintah China.

"Ini juga dipandang sebagai bentuk keimanan atau di mata otoritas negara merupakan ekstremisme agama. Mereka ingin Islam di China menggunakan simbol-simbol dalam bahasa China," ujar Byler. 

Kelly Hammond, seorang asisten profesor di University of Arkansas yang mempelajari Muslim minoritas Hui di China mengatakan, langkah-langkah melarang simbol atau logo agama dalam bahasa asing merupakan bagian dari upaya untuk menciptakan era new normal atau kenormalan baru.  Menurut aplikasi pengiriman makanan Meituan Dianping, Beijing adalah rumah bagi 1.000 toko dan restoran halal yang tersebar di seluruh kawasan Muslim serta di lingkungan lainnya. 

Baca juga : Antrean Para Tersangka

Seorang manajer di sebuah restoran yang masih memajang logo halal dalam bahas arab mengatakan, dia telah diperintahkan untuk menghapus logo tersebut. Beberapa toko besar yang dikunjungi Reuters telah mengganti logo halal dalam bahasa arab menjadi tulisan "qing zhen" yang artinya halal dalam bahasa China.

Restoran lainnya memilih untuk menutupi logo halal dengan selotip atau stiker. Komite Pemerintah Beijing untuk urusan Etnis dan Agama menolak berkomentar terkait perintah penghapusan logo halal dalam bahasa arab. Sementara, Kantor Urusan Etnis Nasional juga tidak memberikan tanggapan. 

Umat Islam di China mendapatkan perhatian khusus sejak kerusuhan pada 2009 yang melibatkan sebagian besar Muslim Uighur dan mayoritas etnis China Han di wilayah paling barat Xinjiang. China menghadapi kritik keras dari negara-negara Barat dan kelompok hak asasi manusia atas kebijakannya, terutama terkait penahanan massal dan pengawasan terhadap warga Uighur dan Muslim lainnya. Pemerintah China mengatakan, kebijakan mereka di Xinjiang diperlukan untuk membasmi ekstremisme agama. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.