Dark/Light Mode

Gebrakan PM Anwar Ibrahim, Kabinet Ramping Gajinya Langsing

Sabtu, 26 November 2022 02:10 WIB
Anwar Ibrahim diarak ratusan pendukungnya di Kuala Lumpur, Malaysia. (Foto Twitter Anwar Ibrahim)
Anwar Ibrahim diarak ratusan pendukungnya di Kuala Lumpur, Malaysia. (Foto Twitter Anwar Ibrahim)

 Sebelumnya 
Harus diakui, penunjukan Anwar memang memiliki risiko tinggi. Pertama, adanya kesan ketergantungan psikologis PM pada Raja Malaysia.

“Dalam hal ini, Anwar akan merasa perlu sering berkonsultasi ke Istana, sebelum mengambil keputusan strategis,” jelasnya.

Baca juga : Janji Tak Terima Upah, Anwar Ibrahim Siap Turunkan Gaji Para Menteri

Meski dikenal memiliki intelijensia tinggi dan bekal segudang pengalaman sebagai Wakil PM, Anwar yang rentan secara kesehatan, secara psikologis akan tergantung pada dukungan dari berbagai kekuatan dalam Pakatan Harapan.

“Sehingga komposisi Menteri dalam Pemerintahan Malaysia yang baru ini akan sedikit mengurangi komposisi etnis Melayu, dan menambahkan jumlah menteri dari latar belakang etnis Tionghoa dan India,” paparnya.

Baca juga : Mahathir Ucapkan Selamat Kepada Anwar Ibrahim, Seteru Lama Yang Kini Jadi PM

Dengan segala risiko di atas, Anwar membutuhkan kerja yang sangat keras. Yakni membangun sebuah Malaysia yang bukan saja semakin demokratis, tapi juga mengembalikan ide-ide pembangunan yang revolusioner 30 tahun silam.

“Saat itu Anwar tak sempat menjalankannya, akibat lama tersingkir dari panggung kepemimpinan nasional,” pungkasnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.