Dark/Light Mode

Gedung-Gedung Di Brazil Pantulkan Wajah Pele, Obrigado Rei...

Jumat, 30 Desember 2022 21:28 WIB
Gedung-Gedung Di Brazil Pantulkan Wajah Pele, Obrigado Rei...

RM.id  Rakyat Merdeka - Brazil telah menjalani hari pertamanya, tanpa legenda sepak bola Pele, yang bernama lengkap Edson Arantes do Nascimento.

Sang Raja yang sukses mengantar Brazil memenangkan tiga Piala Dunia: 1958, 1962, dan 1970 dan dianggap sebagai pesepakbola terhebat sepanjang masa, meninggal dunia dalam usia 82 tahun di RS Albert Einstein Sao Paulo, Kamis (29/12).

Malam setelah Pele meninggal, gedung-gedung dan landmark di seantero Brazil, memantulkan wajah sang legenda. Ada juga yang dilengkapi dengan tulisan Obrigado Rei alias Terima Kasih, Raja.

Fans Tango ramai memenuhi jalanan, dengan kostum ikonik bernomor punggung 10.

Baca juga : Gobel: Rakyat Jangan Cuma Dimanfaatkan Saat Pemilu, Itu Merendahkan...

Pemerintah Brazil telah mengumumkan tiga hari berkabung nasional, atas wafatnya Pele.

Suasana duka kontan menyelimuti Brazil, begitu berita kematian Pele pada Kamis (29/12) sore tersiar. Fans berkumpul di luar RS Albert Einstein di Sao Paulo, begitu mendengar berita kematian Pele.

Di luar, spanduk bertuliskan "Pele, Raja Abadi" terbentang lebar.

Keesokan harinya, Jumat (30/12), semua media Brazil ramai memberitakan Pele. Salah satu headline mereka berbunyi "Pele mati, jika memang Pele bisa mati". Maklumlah, bagi orang Brazil, Pele tak ubahnya seperti raja abadi.

Baca juga : Menteri Basuki, Daendels Baru Indonesia...

Pele telah menjalani pengobatan kanker usus besar sejak 2021.

Pihak rumah sakit mengkonfirmasi, kematian Pele disebabkan oleh kegagalan banyak organ, yang berhubungan dengan kankernya.

Pele yang dinobatkan sebagai Pemain Terbaik FIFA Abad Ini FIFA pada tahun 2000, juga merupakan ikon budaya.

Sebagai orang kulit hitam, Pele berhasil naik status sebagai aset nasional,  di negara yang memiliki sejarah perbudakan dan warisan segregasi.

Baca juga : PT KPI Satukan Langkah Dorong Pekerja Capai ESG

Meski jarang berbicara tentang rasisme, Pele memperjuangkan kekuatan sepak bola untuk mempersatukan bangsa.

Senin (2/1) besok, jenazahnya akan disemayamkan di Klub Sepak Bola Santos, tempat merumputnya selama bertahun-tahun.

Selasa (3/1), sebelum pemakaman digelar, peti matinya akan diarak melalui jalan-jalan kampung halamannya di pesisir Santos. ■

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.