Dark/Light Mode

Heboh Balon Pengintai China

Amerika Tembak Lagi UFO Di Udara Kanada

Senin, 13 Februari 2023 07:04 WIB
Presiden AS Joe Biden (kiri) bertemu dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Rabu, 10 Januari 2023, di Mexico City menjelang pertemuan puncak trilateral dengan Presiden 
Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador. (Foto Anadolu Agency)
Presiden AS Joe Biden (kiri) bertemu dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Rabu, 10 Januari 2023, di Mexico City menjelang pertemuan puncak trilateral dengan Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador. (Foto Anadolu Agency)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sebuah jet tempur F-22 milik Amerika Serikat (AS), menembak jatuh sebuah objek tak teridentifikasi (UFO/unidentified flying object) berbentuk silinder di wilayah udara Kanada. Insiden itu membuat situasi keamanan di kawasan utara Amerika semakin dipertanyakan, setelah AS mengklaim telah menembak jatuh balon milik China.

Di saat yang sama, militer AS juga mengerahkan jet tempur di Montana untuk menyelidiki anomali radar yang memicu penutupan singkat di wilayah udara federal.

Dalam sebuah pernyataan, Komando Pertahanan Ruang Angkasa Amerika Utara (NORAD) menyebut, pesawat mereka tidak mengidentifikasi objek apa pun yang berkorelasi dengan serangan radar.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau pertama kali mengumumkan penembakan objek tersebut pada Sabtu (11/2). Katanya, penembakan terjadi di wilayah Yukon utara.

Trudeau memastikan, pasukan Kanada akan memulihkan dan menganalisis reruntuhan. Sementara Menteri Pertahanan Kanada, Anita Anand menolak berspekulasi tentang asal benda tersebut.

Baca juga : Investor Dari China Jajaki Investasi Di Kawasan Danau Toba

Namun, dia memastkan benda itu berbentuk silinder. Dia tak menyebutnya sebagai balon. Tapi, dia memastikan bentuknya mirip, dan ukurannya lebih kecil dari balon China yang ditembak jatuh di lepas pantai Carolina Selatan sepekan lalu.

Penembakan dilakukan di ketinggian 40 ribu. Jarak tersebut bisa menimbulkan risiko bagi lalu lintas udara sipil.

“Tidak ada alasan untuk percaya bahwa dampak objek di wilayah Kanada menjadi perhatian publik,” kata Anand, dilansir Reuters, kemarin.

Terpisah, Pentagon mengatakan NORAD mendeteksi objek itu di atas Alaska pada Jumat (10/2) malam waktu setempat. Jet tempur AS dari Joint Base Elmendorf Richardson, Alaska, memantau objek tersebut saat melintasi wilayah udara Kanada, tempat pesawat CF18 dan CP-140 Kanada bergabung dalam formasi tersebut.

“F-22 AS menembak jatuh objek di wilayah Kanada, mengugunakan rudal AIM 9X setelah koordinasi erat antara otoritas AS dan Kanada,” kata Juru Bicara Departemen Pertahanan AS, Brigadir Jenderal Patrick Ryder.

Baca juga : ARM HA-IPB Dan Indonesia CARE Serahkan Tenda Sekolah Darurat Cianjur

Presiden AS Joe Biden memberi wewenang kepada militer AS bekerja sama dengan Kanada, untuk menjatuhkan pesawat di ketinggian. Gedung Putih mengatakan, Biden dan Trudeau setuju melanjutkan koordinasi erat untuk mempertahankan wilayah udara mereka.

“Para pemimpin membahas pentingnya memulihkan objek untuk menentukan lebih detail tentang tujuan atau asalnya,” kata Ryder.

Sehari sebelumnya, Biden memerintahkan penembakan lain terhadap benda terbang tak teridentifikasi di dekat Deadhorse, Alaska.

Pada Sabtu (11/2), AS tak menjelaskan secara rinci terkait hal yang telah ditemukan saat upaya pemulihan sedang dilakukan di lautan es Alaska. Sehari sebelumnya, Pentagon hanya menyebut, objek seukuran mobil kecil, terbang sekitar 40 ribu kaki, tidak dapat bermanuver, dan tampaknya tidak berawak.

Pejabat AS telah mencoba mempelajari objek tersebut sejak pertama kali terlihat, Kamis 9/2) waktu setempat.

Baca juga : Amerika Jatuhkan Sanksi Baru Ke Junta Myanmar

“Saat ini kami tidak memiliki rincian lebih lanjut tentang objek tersebut, termasuk kemampuan, tujuan, atau asalnya,” kata Komando Utara AS.

Disebutkan, kondisi cuaca Arktik yang sulit, termasuk angin dingin, salju, dan siang hari yang terbatas yang dapat menghambat pencarian dan pemulihan.

Sebelumnya, sebuah jet tempur F-22 AS menjatuhkan apa yang disebut Washington sebagai balon pengintai China di lepas pantai Carolina Selatan, setelah sepekan melintasi Amerika Serikat dan sebagian Kanada. China mengklaim, balon itu adalah pesawat penelitian sipil. ■ 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.