Dark/Light Mode

Didukung Bos Twitter Maju

DeSantis Siap Nyapres, Donald Trump Terancam

Kamis, 25 Mei 2023 00:05 WIB
Mantan Presiden Donald Trump (kiri) dan Gubernur Florida Ron DeSantis. (Foto Alon Skuy/AFP via Getty Images dan Scott Olson/Getty Images)
Mantan Presiden Donald Trump (kiri) dan Gubernur Florida Ron DeSantis. (Foto Alon Skuy/AFP via Getty Images dan Scott Olson/Getty Images)

RM.id  Rakyat Merdeka - Gubernur Florida Ron DeSantis (44) mengumumkan dirinya siap maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) 2024. Itu artinya, DeSantis akan bersaing dan berhadap-hadapan dengan mentornya, mantan Presiden Donald Trump, untuk berebut tiket kandidat capres dari Partai Republik.

Pengumuman pencalonan dalam Pilpres AS akan dilakukan bersama CEO Twitter, Elon Musk pada Rabu, 24 Mei 2023 dalam diskusi di Twitter Spaces pukul 18:00 waktu setempat. Video peluncuran resmi kampanye DeSantis diharapkan pada malam yang sama.

Twitter Spaces adalah platform yang memungkinkan “kreator” mengadakan percakapan audio langsung yang dapat diikuti oleh pengguna Twitter lainnya. Dilansir BBC, acara ini akan dimoderatori pengusaha teknologi David Sacks, sekutu dekat pendiri Tesla dan pendukung DeSantis.

Wawancara Twitter Spaces yang akan datang telah di-retweet Musk kepada 140 juta pengikutnya, Selasa, 23 Mei 2023.

Pada acara Wall Street Journal (WSJ) sebelumnya, Musk mengaku, dalam acara itu dia tidak akan meng-endorse DeSantis.

Baca juga : Didorong Maju Jadi Cawapres, Muhadjir: Terima Kasih, Pekerjaan Saya Dihargai

“Saat ini saya tidak berencana mendukung kandidat tertentu, tetapi saya tertarik dengan Twitter yang seperti alun-alun kota,” kata Musk, yang mengklaim acara tersebut akan menandai pertama kali pengumuman calon presiden (capres) terjadi di media sosial.

Elon Musk Dukung DeSantis

Namun di kesempatan berbeda, ia menyatakan dukungan untuk DeSantis pada Pilpres 2024. “Preferensi saya adalah untuk seseorang yang berakal sehat dan sentris,” ujar Musk pada November lalu.

DeSantis terpilih kembali sebagai Gubernur Florida dengan mudah untuk masa jabatan kedua, November lalu. Kesuksesannya itu membuatnya makin bersinar di antara politikus Partai Republik.

Kemampuannya dalam penggalangan dana, kemungkinan besar membuatnya menjadi ancaman terbesar bagi Trump menjadi bakal capres dari Partai Republik menuju Gedung Putih lagi.

DeSantis, mantan perwira Angkatan Laut yang berpendidikan Ivy League itu dipuji banyak orang di sayap kanan sebagai bintang rock politik. DeSantis memimpin lebih dari 30 poin dalam jajak pendapat nasional.

Baca juga : Didukung Energi Surya, Operasional Tambang AMNT Semakin Hijau

Profesor Ilmu Politik Brown University, Wendy Schiller mengatakan, DeSantis mirip Trump, tanpa beban dan itu mungkin menarik bagi sejumlah pemilih Republik.

DeSantis dan Trump sempat dekat semasa kepemimpinan Trump di Gedung Putih. Trump bahkan mendukung pencalonan DeSantis sebagai Gubernur Florida.

Namun kemudian, DeSantis membangun citra politiknya sendiri dan menjauh dari bayang-bayang Trump. Di usianya itu, dia dinilai lebih merepresentasikan Republik masa depan dari pada Trump yang sudah gaek.

“Mengumumkan pencalonan di Twitter sangat cocok untuk Ron DeSantis. Dengan cara ini dia tidak harus berinteraksi dengan banyak orang,” ujar seorang penasihat Trump yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.

Fakta DeSantis

Selama pandemi Covid-19, DeSantis menjadi wajah nasional perlawanan terhadap kewajiban masker dan vaksin dan telah menjadi pengkritik keras Dr. Anthony Fauci, yang memimpin program Pemerintah dalam perang melawan Covid-19 baik dalam pemerintahan Trump maupun Biden.

Baca juga : Stok Daging Sapi, Ayam, Dan Telur Di Jatim Terpantau Aman

Dalam pidatonya, DeSantis berpendapat bahwa kebijakan nya menolak kewajiban bermasker dan wajib vaksin memungkinkan pemulihan ekonomi lebih cepat di Florida.

"Tanggapan pandeminya secara efektif menjadikannya sebagai gubbernur Red State America,” ujar mantan asisten eks Gubernur Florida Jeb Bush, Justin Sayfie, menyebut julukan Florida.

Pada momen menjelang pencalonannya sebagai presiden, DeSantis telah berkeliling negara bagian, seperti Iowa dan New Hampshire yang akan mengadakan kontes pencalonan presiden awal tahun depan dan membicarakan pencapaiannya di Florida.

Pemilih Republik akan melakukan pemungutan suara mulai Februari 2024 mendatang untuk menentukan kandidat mana yang dapat melawan Presiden Joe Biden, dari Partai Demokrat, dalam pemilihan umum November 2024.

Jika berbicara mengenai karakternya, rivalnya dari Partai Demokrat dalam pemilihan sela 2022, Charlie Crist, menyebut DeSantis sebagai “calon diktator.”***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.