Dark/Light Mode

Galang Dukungan Muslim Uighur di PBB, AS Usik China

Minggu, 8 September 2019 08:36 WIB
AS vs China/Ilustrasi (Grafis: Istimewa)
AS vs China/Ilustrasi (Grafis: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Amerika Serikat (AS) akan memanfaatkan sidang Majelis Umum PBB untuk menggalang dukungan dunia bagi muslim Uighur di Xinjiang, China. Negeri Tirai Bambu pun merasa terusik dengan langkah AS itu. 

Dalam pertemuan tahunan para pemimpin dunia tersebut, Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Mike Pompeo berjanji akan membawa isu penahanan warga Uighur oleh otoritas China. Isu ini bahkan akan menjadi prioritas bagi AS. 

"Kami akan mengadakan sejumlah pertemuan di mana upaya-upaya kami adalah untuk mengajak negara lain ikut membantu kami mengangkat aktivitas penahanan warga Uighur oleh otoritas China yang tengah berlangsung ini," ungkap Pompeo dilansir kantor berita AFP, kemarin.

Baca juga : Luhut Yakin Indonesia Bisa Curi Posisi China

Pompeo mengatakan ini di depan ratusan mahasiswa di Kansas State University. Bahkan, Pompeo yang dikenal seorang Kristen ini menyebut, isu muslim Uighur telah menjadi noda terburuk bagi dunia pada abad ini. "Isu ini bukan tentang keamanan nasional bagi mereka, juga bukan tentang ekstremisme Islam di China Barat. Ini benar-benar soal kebebasan dan martabat individu," terang Pompeo.

Upaya-upaya yang dilakukan saat ini, kata Pompeo, belum cukup. Sebab, situasi hingga kini belum berubah di wilayah Xinjiang. Karenanya, AS akan menggalang dulungan dunia untuk menyelesaikan kasus muslim Uighur di Sidang Majelis Umum PBB.

Selain itu, AS akan memaksa dunia untuk meyakinkan China, bahwa penyelesaian isu ini bukan demi kepentingan China saja, tapi lebih dari itu. Yaitu, untuk kemanusiaan. "Kami menginginkan kebebasan bagi orang-orang itu. Kami memiliki banyak tantangan dengan China, tetapi ini adalah tentang hak fundamental mereka yang tidak dapat dicabut," tegas Pompeo.

Baca juga : Oposisi Dukung Mahathir Jadi PM Sampai Akhir Jabatan

Bukan kali ini saja AS menyentil dan mengusik China soal Uighur. Juli lalu Pompeo pernah menyatakan hal serupa. Bahkan menginisiasi pembentukan aliansi internasional untuk menyelesaikan persoalan Uighur.

Merespons tudingan Pompeo, 100 cendekiawan dan tokoh agama di Xinjiang, China bersama-sama mengirim surat kepada Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo. Surat tersebut menyatakan kemarahan terhadap pernyataan Pompeo atas penahanan minoritas Muslim termasuk Uighur di Xinjiang dinilai tidak bertanggung jawab. 

Sebanyak 37 duta besar asing untuk PBB di Jenewa, termasuk Pakistan dan Arab Saudi, memuji perkembangan hak asasi manusia China. Banyak negara yang mendukung pemerintah China. Namun, negara barat termasuk AS dengan 22 duta besar negara lain menandatangani surat kepada Dewan Hak Asasi Manusia PBB, mengkritik kebijakan China yang diklaim untuk memerangi ektremisme itu.

Baca juga : Soal Sampah dan Polusi, Anies Terusik Hatinya

Untuk diketahui, kelompok-kelompok HAM menyatakan bahwa lebih dari satu juta warga Uighur dan warga etnis minoritas muslim lainnya telah ditangkap di Xinjiang. Otoritas China dituding mencoba menjauhkan mereka dari tradisi Islam dan membaurkan mereka ke kultur mayoritas Han.  Namun tuduhan itu dibantah pemerintah China. Otoritas China menyebut, apa yang dibangun di Xinjiang adalah pusat reedukasi dan pelatihan vokasi.

China mengklaim kehadiran pusat tersebut penting untuk menghapus kemiskinan di Xinjiang. Beijing pun menyatakan para peserta telah menandatangani perjanjian menerima pelatihan vokasi tersebut. Dan kini, sebagian besar orang telah keluar dari kamp-kamp tersebut. 

China pun mendesak AS berhenti mempolitisasi isu ini dan tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain. "AS akan ditentang oleh semua orang China. Kami mendesak AS untuk menghormati fakta, membuang prasangka dan berhenti mempolitisasi agama dan mencampuri urusan dalam negeri negara lain," kata Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Geng Shuang. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.