Dark/Light Mode

Jammu-Kashmir Diduduki Paksa India, Lebih 100 Ribu Orang Tewas

Dubes Pakistan Abdul Salik Khan: Kami Butuh Dukungan Indonesia

Senin, 16 September 2019 18:47 WIB
Jammu-Kashmir Diduduki Paksa India, Lebih 100 Ribu Orang Tewas Dubes Pakistan Abdul Salik Khan: Kami Butuh Dukungan Indonesia

RM.id  Rakyat Merdeka - Jumat (6/9) dua pekan lalu, Pakistan memperingati Hari Angkatan Bersenjata. Hari ini sekaligus dianggap sebagai hari Solidaritas Pakistan untuk Rakyat Jammu-Kashmir, yang dinilai Pakistan diduduki sepihak oleh India. Isu ini menjadi salah satu isu perselisihan terbesar kedua negara. Ironisnya, masalah Jammu-Kashmir kian memburuk.

Sejak 5 Agustus lalu, India mencabut Status Khusus untuk negara bagian tersebut dan memberlakukan jam malam. Pakistan menuding, India ingin memaksa warga non Hindu di India, termasuk Muslim Kashmir, menjadi Hindu. Untuk mengetahui lebih jauh masalah ini, berikut wawancara wartawan Rakyat Merdeka Muhammad Rusmadi dengan Dubes Pakistan Abdul Salik Khan di Kedutaan Besar Pakistan, di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (6/9).

Apa yang ingin Anda sampaikan soal Hari Angkatan Bersenjata Pakistan hari ini? Dibanding India, Pakistan memang negara kecil. Tapi, kami punya angkatan bersenjata yang kuat dan profesional! Peringatan hari ini, sekaligus sebagai penghormatan bagi pengorbanan tentara kami dalam menjaga perbatasan. Juga demi mengenang pengorbanan mereka dalam melindungi Pakistan. Dan menciptakan suasana damai di Pakistan.

Selama ini, apa angkatan bersenjata Pakistan juga berkiprah pada misi-misi perdamaian dunia? Angkatan bersenjata kami juga terlibat menjaga misi-misi perdamaian. Termasuk dalam misi perdamaian PBB. Bila kita lihat misi perdamaian di manapun di dunia, pasukan Pakistan selalu bergabung.

Pakistan adalah negara dan bangsa yang damai. Umat Islam Pakistan pun juga umat Islam yang moderat. Tapi bila kami diserang, kami siap melawan. Baik yang mau menyerang ideologi atau menerobos perbatasan kami. Untuk hal ini, pengorbanan besar angkatan bersenjata kami sudah terbukti. Bahkan dalam menghadapi terorisme pun, pasukan Pakistan sudah sangat profesional.

Hari ini juga dikaitkan dengan solidaritas bagi rakyat Kashmir? Ya. Hari ini, kami juga menunjukkan solidaritas kami kepada rakyat Jammu-Kashmir yang dijajah India! Hingga hari ini, bahkan fasilitas telekomunikasi masih dicabut selama sebulan lebih di sana! Meski India menyatakan tidak terjadi apa-apa, lalu untuk apa sebanyak 800 ribu pasukan India di situ? Sejak 1989 bahkan, apa yang mereka lakukan di sana?

Baca juga : Tanggapi Serangan Ke Aramco, Trump Siapkan Senjata

Menurut anda, apa yang mau dilakukan India di Jammu- Kashmir? Jammu-Kashmir merupakan salah satu masalah terbesar antara India-Pakistan. Sejak 5 Agustus lalu, Perdana Menteri (PM) India (Narendra Damodardas Modi, Red) mencabut Pasal 370 tentang status khusus di kawasna Jammu-Kashmir. Mereka mau, kawasan tersebut berubah dan dikuasai orang-orang luar Jammu-Kashmir.

(Untuk diketahui, dalam Undang-Undang Konstitusional India, ada pasal tentang status istimewa wilayah Kashmir. Yakni Pasal 370 yang diberlakukan sejak 14 Mei 1954. Pasal tersebut diberlakukan untuk membantu umat Muslim Kashmir dalam nilai-nilai kebudayaan mereka yang kuat. Di tengah negara dengan mayoritas penduduknya menganut agama Hindu.

Berdasarkan pasal tersebut, wilayah Kashmir yang dikuasai India, yang masuk dalam negara bagian Jammu dan Kashmir, memiliki posisi khusus dalam persatuan India. Ketentuan pasal itu memberi hak kepada wilayah Kashmir memiliki konstitusi sendiri, bendera sendiri, dan kebebasan menjalankan urusan pemerintahan. Yang terpisah dari pemerintah pusat India. Kecuali dalam urusan hubungan luar negeri, pertahanan, dan komunikasi. Pasal 370 utamanya diberlakukan untuk melindungi ciri khas demografi wilayah Kashmir yang mayoritas penduduknya Muslim. Salah satu ketetapan penting pasal itu adalah, hanya warga Kashmir yang berhak tinggal permanen, membeli tanah, dan menduduki jabatan pemerintah daerah.

Kini, demografi ini akan berubah. Mereka bahkan berencana mengubah agama rakyat Jammu-Kashmir menjadi Hindu semua. Kini wilayah itu diambil alih oleh India. Sehingga semua orang bisa datang, tinggal dan membeli properti di sana.

Apa sikap Pakistan terhadap kebijakan India ini? India tidak boleh mengubah status Jammu-Kashmir ini. Tanpa mendengar aspirasi rakyat disana. Yang mayoritas Muslim. Apalagi, setidaknya ada 11 Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (DK PBB) terkait Jammu-Kashmir ini. Yang secara tegas menyebutkan, penentuan akhir Jammu- Kashmir, harus berdasarkan aspirasi rakyat di sana. Melalui pemungutan suara. Tapi, India kini malah mengambil alih secara sepihak.

Tapi India menyatakan di sana mereka justru melakukan pembangunan? Lalu, kenapa 100 ribu lebih orang rakyat tak berdosa disana mereka bunuh? Bahkan terhadap 8 juta rakyat Jammu-Kashmir saat ini diberlakukan jam malam sejak 5 Agustus lalu 2019 lalu. Mereka ada di penjara besar! Rakyat Jammu-Kahsmir tidak punya akses makanan, obat-obatan. Mereka benar-benar diisolasi dari dunia internasional. Jadi, ada masalah kemanusiaan di sana. Tekomunikasi di sana dimatikan. Baik telepon, internet. Para diplomat juga tidak bisa masuk. Ini dinyatakan  organisasi HAM internasional. Juga oleh media-media independen Eropa dan Amerika.

Baca juga : Dubes RI Ajak Pengusaha Palestina dan Yordania Hadiri Trade Expo

Kenapa media dilarang memasuki wilayah ini? Ketika India bilang tidak terjadi apa-apa di sana, itu pasti bohong! Padahal wilayah Kashmir yang ada di wilayah Pakistan (Kashmir Azad), semua orang bisa memasuki wilayah itu. Ka panpun. Tidak ada masalah apa-apa di sana. Anda, diplomat, bisa datang kapan saja.

Apa harapan khusus Pakistan pada Indonesia? Kami butuh dukungan rakyat Indonesia. Yang selalu menentang pelanggaran HAM di Palestina, Rohingya. Kami juga ingin rakyat Indonesia membela rakyat tak berdosa di Jammu- Kashmir, dari penindasan kaum ekstermis Hindu India, di bawah partai berkuasa India Bharatiya Janata Party (BJP), yang dipimpin Perdana Menteri India, Narendra Modi.

Mereka melakukan pelanggaran hukum internasional, melanggar Re solusi DK PBB. Ini bukan isu bilateral. Tapi isu internasional! Karena banyak resolusi DK PBB yang sudah dilanggar India! Bahkan India menolak DK PBB yang minta dilakukan pemilu untuk penentuan hak rakyat Kashmir!

Sebelum ini dilakukan India, rakyat Kashmir akan terus memprotes. India sengaja ingin menghilangkan warga Muslim dari India. Tak cuma di wilayah Jammu-Kashmir, tapi juga di India. Dengan paham ekstrem mereka, Hindutva. Mereka ingin menjadikan semua orang jadi penganut Hindu. Tak hanya Muslim, tapi juga Kristen, Sikh, atau minoritas apapun, mereka tidak bisa terima.

Slogan BJP selama kampanye dulu bahkan menjual isu anti Pakistan. Juga saat berkampanye, mereka berjanji menjadikan India sebagai negara Hindu. Aksi teror juga mereka lakukan. Pembunuhan, pemerkosaan. Ini jelas ilegal.

Sebagai negara mayoritas Muslim, kami harap Indonesia terus melawan segala jenis pelanggaran HAM di seluruh dunia. Kami sangat butuh Indonesia. Apalagi secara sejarah, Pakistan-Indonesia adalah teman dan mitra yang sudah lama. Kami ingin didukung dalam masalah Kashmir ini.

Baca juga : Dalangnya Masih Misterius, Putra Mahkota Kebakaran Jenggot

Apa sudah ada komunikasi langsung antara kedua negara? Ya. PM kami sudah menelpon Presiden Joko Widodo, dan meminta beliau mendukung Pakistan. Menlu kedua negara juga sudah saling melakukan kontak. Komunikasi di semua level kedua negara sudah dilakukan. Tidak ada solusi yang mudah mengatasi hal ini.

Amerika menawarkan diri menjadi penengah. Namun ditolak oleh India. Komentar Anda? Ya itulah. India memang menolak semuanya! India bahkan tidak mau berunding memecahkan masalah ini. Yang terjadi sekarang, perlawanan murni rakyat asli Kahsmir terhadap India.

Sejak 1989, tak kurang dari 100 ribu orang sudah tewas. Selain tewas, juga banyak korban anak-anak muda yang menjadi buta, diculik, hingga tewas. Sehingga mayoritas mereka yang melawan India punya slogan perlawanan, yaitu Azadi. Yang artinya merdeka. Merdeka dari tirani, represi, Hindutva India. Mereka ingin hidup damai di wilayah mereka sendiri; Kashmir. Itu hak mereka dan diakui oleh DK PBB.

Kenapa India seolah tak bisa dihentikan? Mungkin karena mereka merasa sebagai negara besar dan berpengaruh. Sehingga bisa berbuat apa saja. Jadi, negara manapun yang merasa besar dan kuat, lalu bisa berbuat semaunya.

Bagaimana sikap Pakistan selanjutnya? Pakistan telah dan akan terus mendukung rakyat Kashmir secara moral dan diplomatik. Ini sudah kami lakukan sejak 1947 lalu. Hari ini (Jumat, 6/9) kami bahkan menggelar acara Hari Solidaritas untuk Kahsmir. Bahkan PM Pakistan sudah menyatakan diri sebagai ‘Duta untuk Kashmir’. Kami bangsa yang cinta damai. Negara kami memang kecil. Tak sebesar India. Kami tidak mau perang. Bila ada yang bilang, kami mau perang, itu tidak benar. Tapi bila memang perang sudah jadi keharusan, kami juga punya angkatan bersenjata yang profesional dan punya kemampuan.

Apa Pakistan minta India melakukan referendum lagi? Ini bahkan sudah diminta oleh DK PBB. Kami setuju. Tapi India tidak mau. India sudah membunuh lebih dari 100 ribu orang di Jammu-Kashmir. Di sana ada kuburan massal. [RUS]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.