Dark/Light Mode

Kapal ASEAN Jangan Pecah

Ingatkan Negara ASEAN Tak Jadi Proxy Kekuatan Besar, Jokowi Dipuji Pakar

Selasa, 5 September 2023 19:14 WIB
Pakar Hubungan Intermasional Hikmahanto Juwana (Foto: Instagram)
Pakar Hubungan Intermasional Hikmahanto Juwana (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pakar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Prof Hikmahanto Juwana mengacungkan jempol kepada Presiden Jokowi, saat membuka KTT ASEAN ke-43 di Plenary Hall Jakarta Convention Center (JCC), Selasa (5/9/2023).

Menurutnya, Jokowi mampu menangkap fenomena geopolitik yang saat ini sedang terjadi. Serta mengingatkan dampaknya, bila menjadi proxy kekuatan besar. Sekalipun hanya sekadar mengekor.

"Presiden Jokowi memang perlu meneguhkan, agar negara ASEAN tidak terombang-ambing dengan berbagai kekuatan dunia. Meski tidak menyebut AS dan China, sebagai kekuatan tersebut," ujar Hikmahanto kepada RM.id, Selasa (5/9/2023).

"Negara-negara ASEAN diingatkan, agar tidak menjadi proxy bagi negara-negara yang berkompetisi di kawasan," sambungnya.

Baca juga : Apakah ASEAN Akan Terpecah Dan Tidak Bisa Bersatu? Ini Jawaban Jokowi

Pesan ini, kata Hikmahanto, disampaikan Jokowi agar kapal ASEAN tidak pecah. Sebab menurutnya, belakangan ini, ASEAN terkesan sulit mengambil keputusan yang didasarkan pada konsensus, karena ada campur tangan negara besar.

Hikmahanto menyebut, AS menggunakan beberapa negara ASEAN, untuk mempunyai alasan berseteru dengan China.

Sebaliknya, China memanfaatkan kedekatan dengan negara-negara ASEAN untuk kepentingannya. Terutama, terkait sengketa teritorial.

"ASEAN harusnya seperti Indonesia, yang menerapkan politik luar negeri bebas aktif. Kita bisa bekerja sama dengan siapa pun, dengan kekuatan besar mana pun, sepanjang itu selaras dengan kepentingan nasional kita," papar Rektor Universitas Jenderal Ahmad Yani, Cimahi.

Baca juga : RI Dipuji Malaysia

Merujuk hal tersebut, ASEAN mestinya bisa bekerja sama dengan negara mana pun, demi kepentingan regional. Mensejahterakan rakyat, serta menjaga kestabilan dan keamanan kawasan.

Jangan Jadi Proxy

Saat membuka KTT ASEAN ke-43, Presiden Jokowi menegaskan, ASEAN sepakat tidak menjadi proxy bagi kekuatan mana pun dan siap bekerja sama dengan siapa pun, bagi perdamaian dan kemakmuran.

Sikap ini ditekankan, di tengah situasi dunia yang sedang tidak baik-baik saja. Serta beratnya tantangan masa depan, yang mengakibatkan perebutan pengaruh kekuatan besar.

ASEAN siap bekerja sama dengan siapa pun, demi perdamaian dan kemakmuran.

Baca juga : Wapres Ingin Pesantren Jadi Pejuang Ekonomi Rakyat

“Jangan jadikan kapal kami, ASEAN, sebagai arena rivalitas yang saling menghancurkan. Jadikanlah kapal ASEAN ini sebagai ladang, untuk menumbuhkan kerja sama menciptakan kemakmuran, menciptakan stabilitas, dan menciptakan perdamaian. Bukan hanya di kawasan, tetapi juga di dunia," tegas Presiden ke-7 RI. 

Sejalan dengan itu, Jokowi mengajak negara-negara ASEAN, untuk menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, dalam rangka mewujudkan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan.

“Samudra dunia terlalu luas untuk dilayari seorang diri. Dalam perjalanan kita, akan ada kapal-kapal lainnya, kapal-kapal mitra ASEAN. Mari kita bersama mewujudkan kerja sama yang setara dan saling menguntungkan, untuk berlayar bersama menuju epicentrum of growth,” tandas Jokowi.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.