Dark/Light Mode

RS Gaza Diroket Israel, 500 Orang Tewas

Negara-negara Arab Batal Ketemu Biden

Kamis, 19 Oktober 2023 05:22 WIB
Kesedihan melliputi warga Palestina di rumah sakit al-Shifa Gaza, yang menangani korban tewas dan luka-luka akibat ledakan di rumah sakit al-Ahli Gaza, Kota Gaza, Selasa, 17 Oktober 2023. (Foto AP/Abed Khaled)
Kesedihan melliputi warga Palestina di rumah sakit al-Shifa Gaza, yang menangani korban tewas dan luka-luka akibat ledakan di rumah sakit al-Ahli Gaza, Kota Gaza, Selasa, 17 Oktober 2023. (Foto AP/Abed Khaled)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perjalanan diplomatik Joe Biden ke Timur Tengah sudah gagal sebelum dimulai. Gara-garanya, Israel menyerang rumah sakit di Jalur Gaza, Selasa (17/10/2023. Sejumlah negara Arab yang semula bakal bertemu Biden, membatalkan pertemuan menyusul serangan biadab itu.

PresidenAmerika Serikat (AS) berusia 80 tahun ini tetap berkunjung ke Timur Tengah. Namun hanya akan mengunjungi sekutunya, Israel, untuk menunjukkan dukungan, setelah serangan Hamas pada 7 Oktober lalu.

Serangan roket Israel ke Rumah Sakit Al-Ahli Arab atau Rumah Sakit Baptis di Gaza, menewaskan sekitar 500 orang. Para pemimpin negara dunia mengutuk keras serangan ke tempat netral tersebut.

Para pemimpin negara Arab, yang rencananya bertemu Biden membatalkan pertemuan mereka. Pengumuman itu disampaikan Menlu Yordania, Ayman Safadi pada Selasa (17/10/2023) malam.

Baca juga : 300 Perusahaan Telco Dari 40 Negara Tampil Di Ajang BATIC 2023

“Aksi militer Israel membuat kawasan ini berada di pinggir jurang,” terang Safadi, seperti dikutip dari Aljazeera, kemarin.

Biden awalnya berencana ke Amman, Yordania usai melawat ke Israel, Rabu (18/10/2023). Pertemuan di Amman akan dihadiri Raja Yordania Abdullah, Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

Raja Abdullah menyalahkan Israel atas serangan yang menewaskan 500 warga Palestina itu. Dia menyentil, kejadian itu sebagai aib bagi kemanusiaan. Namun Israel membantah tuduhan itu, dan berkilah bahwa ledakan disebabkan gagalnya peluncur roket milisi bersenjata di Gaza.

Indonesia Kecam Seragan Israel

Indonesia turut mengecam keras serangan RS di Gaza, yang dikelola oleh Gereja Episkopal Yerusalem. Kementerian Luar Negeri Indonesia menyebut, serangan tersebut jelas melanggar hukum humaniter internasional. Indonesia mendesak koridor akses kemanusiaan segera dibuka. Indonesia juga mendesak komunitas internasional, terutama Dewan Keamanan PBB, untuk segera mengambil langkah nyata menghentikan serangan dan tindakan kekerasan di Gaza.

Baca juga : Wika Salim, Nangis Gara-gara Dihujat Netizen

“Ketidakadilan terhadap rakyat Palestina sudah berlangsung sangat lama dan masih terus terjadi. Saatnya dunia mengedepankan perdamaian yang adil bagi Palestina. Penerapan parameter internasional yang telah disepakati tidak dapat lagi ditunda,” tegas pernyataan Kemlu RI.

Sementara Uni Emirat Arab (UEA) mengatakan, pihaknya juga mengecam keras serangan Israel yang menargetkan rumah sakit tersebut. UEA menyerukan penghentian segera permusuhan dan memastikan bahwa warga sipil dan institusi sipil tidak menjadi sasaran.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau turut bersuara. Serangan Israel terhadap rumah sakit di Gaza mengerikan dan sama sekali tidak dapat diterima.

Demikian juga Prancis, dengan tegas mengecam serangan mematikan di RS Gaza itu. “Hukum humaniter internasional mengikat semua pihak dan harus memberikan perlindungan ter￾hadap masyarakat sipil. Akses kemanusiaan ke Jalur Gaza ha￾rus dibuka tanpa penundaan,” bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Prancis.

Baca juga : Ivan Perisic Ngarep Balik Ke Inter Milan

Reaksi lainnya juga disampai￾kan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. Dia mengatakan, serangan terhadap rumah sakit di Gaza adalah contoh terbaru serangan Israel yang tidak memiliki nilai-nilai kemanusiaan.

Tak ketinggalan Kementerian Luar Negeri Iran, juga mengecam keras serangan udara Israel. Begitu juga Kementerian Luar Negeri Qatar, menyebut perluasan serangan Israel di Jalur Gaza hingga mencakup rumah sakit, sekolah, dan pusat populasi lainnya merupakan eskalasi yang berbahaya. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.