Dark/Light Mode

Bos FPCI: Dewan Keamanan PBB Sudah Lumpuh, Seruan Moral Warga Dunia Dibutuhkan

Kamis, 2 November 2023 22:03 WIB
Founder and Chairman FPCI Dino Patti Djalal (kiri) dan Dubes Palestina untuk Indonesia Zuhair Al Shun dalam acara solidaritas untuk Palestina di Kedubes Palestina, Jakarta, Kamis (2/11/2023). (Foto: Firsty Hestyarini/RM/RM.id)
Founder and Chairman FPCI Dino Patti Djalal (kiri) dan Dubes Palestina untuk Indonesia Zuhair Al Shun dalam acara solidaritas untuk Palestina di Kedubes Palestina, Jakarta, Kamis (2/11/2023). (Foto: Firsty Hestyarini/RM/RM.id)

RM.id  Rakyat Merdeka - Founder & Chairman Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal menegaskan, saat ini Dewan Keamanan PBB sudah lumpuh karena adanya veto, dari negara yang jelas mendukung Israel.

Karena itu, dukungan moral masyarakat dunia sangat dibutuhkan untuk menjadi solusi penyelesaian konflik Israel-Hamas Palestina, yang memanas sejak 7 Oktober 2023.

"Jadi, yang diserukan Majelis Umum PBB itu adalah seruan moral mayoritas masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Ini yang mudah-mudahan akan dilakukan," ujar Dino dalam acara aksi solidaritas untuk Palestina bertajuk Vigil in Support to the People of Palestine, di Kedutaan Besar Palestina, Menteng, Jakarta Pusat,  Kamis (2/11/2023).

Baca juga : BNPT Dan Kementerian Keamanan Publik China Teken MoU Penanggulangan Terorisme

Mata mantan Wakil Menteri Luar Negeri itu berkaca-kaca, suaranya terdengar agak parau, kala membeberkan apa yang dialami Palestina saat ini.

Dino mengatakan, sekitar 1 juta warga Palestina telah displaced atau telah meninggalkan kediamannya dan dipaksa pergi dari rumahnya. Lebih dari 10 ribu orang, baik dari pihak Palestina dan Israel, tewas sejak serangan 7 Oktober 2023. Dan tidak ada tanda tragedi ini akan berakhir.

Mayoritas korban tewas adalah warga sipil, yang merupakan kaum rentan seperti anak-anak, wanita, atau lansia.

Baca juga : Mantan PM China Li Keqiang Meninggal Dunia Di Usia 68

"Saat kita berkumpul sekarang ini, ada anak yang sedang menangis, tidak tahu apakah dia akan hidup besok. Ada ibu yang menangisi kepergian suami atau anaknya. Ada orang-orang di rumah sakit yang tidak lagi memiliki obat, dan rumah sakit yang tidak berfungsi karena tidak ada listrik. Semua putus asa. Merasa tidak ada lagi masa depan," papar Dino, yang juga Duta Besar RI untuk Amerika Serikat periode 2010-2013.

Saat ini, banyak warga Gaza yang kelaparan. Bahkan, tidak memiliki air untuk diminum. Banyak warga yang kehilangan harapan.

"Jatuhnya korban sipil dalam peperangan, selalu tidak bisa diterima. Sekarang yang ada, adalah serangan yang membabi buta. Apa yang disebut dengan collective punishment. Tidak peduli apakah ada wanita, orang tua, sipil, anak-anak yang tewas. Kondisi akan terus berlangsung. Kecuali ada solusi politik damai," papar Dino.

Baca juga : Usai Ditangkap KPK, Syahrul Yasin Limpo Bakal Langsung Ditahan

Menurutnya, PBB sudah mengeluarkan  suatu resolusi, yang antara lain meminta kedua pihak melakukan gencatan senjata segera, agar blokade ini segera diakhiri.

"FPCI mendorong resolusi PBB. Kita berharap, negara-negara dunia - terutama Israel - mendengar suara masyarakat dunia dan mematuhinya," tegas Dino.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.