Dark/Light Mode

Pake Baju Hitam, Gelar Doa Bersama

Ratusan Anak Muda Nangis Merasakan Derita Palestina

Sabtu, 4 November 2023 05:18 WIB
Aksi solidaritas untuk warga Palestina di Kedutaan Besar Palesina, Jakarta, Kamis, 2 November 2023. (Foto Dwi Pambudo/Harian Rakyat Merdeka/RM.id)
Aksi solidaritas untuk warga Palestina di Kedutaan Besar Palesina, Jakarta, Kamis, 2 November 2023. (Foto Dwi Pambudo/Harian Rakyat Merdeka/RM.id)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kegiatan memprotes agresi militer Israel terhadap Palestina, masih terus terjadi di Tanah Air. Salah satunya, aksi solidaritas dilakukan ratusan orang di Kedutaan Besar Palestina, Jakarta, Kamis malam (2/11).

Mereka memakai baju hitam dan membawa lilin. Suasana haru terasa malam itu. Apalagi dilakukan malam Jumat, yakni hari yang memiliki makna yang mendalam dalam tradisi Islam. Bagi umat Muslim, Malam Jumat dianggap sebagai momen ketika Allah SWT menurunkan rahmat dan keberkahan-Nya kepada umat-Nya.

Beberapa peserta aksi menitikkan air mata seperti merasakan kesakitan dan kedukaan yang dialami warga Palestina yang tengah berjuang melawan gempuran Israel.

Aksi yang diinisiasi Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) itu diikuti peserta yang umumnya anak muda. Mereka prihatin dengan pembantaian yang dilakukan Israel di Gaza.

Mereka juga menuliskan pesan-pesan kemanusiaan pada bentangan spanduk putih yang disediakan di lokasi. Tampak spanduk dengan pesan “Free Palestine” mewarnai aksi damai bertema "Vigil in Support to The People of Palestine".

Dengan mata sembab, Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al Shun memberikan kata sambutan di acara itu. Ia didampingi Founder and Chairman of Foreign Policy Community of Indonesia Dino Patti Djalal. Hadir juga sejumlah Duta Besar negara sahabat. Antara lain Dubes Sudan untuk Indonesia Yassir Mohamed Ali, Dubes Maroko untuk Indonesia Ouadia Benabdellah, Dubes Turki untuk Indonesia Talip Kucukcan, dan Dubes Afrika Selatan untuk Indonesia Mpetjane Kgaogelo Lekgoro.

Baca juga : Gandeng Baznas, Syafana Islamic School Serahkan Dana Ratusan Juta Untuk Rakyat Palestina

Zuhair mengatakan, apa yang dilakukan Israel melebihi genosida. Israel telah melakukan holocaust kepada Rakyat Palestina.

Kementerian kesehatan di Gaza pada Kamis (2/11) mencatat, setidaknya 9.061 warga Palestina tewas dalam perang Israel Palestina sejak 7 Oktober lalu. Sebagian besar korban tewas adalah perempuan dan anak-anak. Lebih dari 32.000 orang terluka selama kurun waktu 25 hari pengeboman tanpa henti dilakukan Israel.

“Israel terus menerus melakukan agresinya terhadap rakyat kami dan sudah lebih dari ribuan orang yang mati syahid akibat serangan ini,” kata Zuhair.

Zuhair mengatakan, rakyat Palestina di Gaza kini hidup dalam kesengsaraan. Pasokan makanan dan obat-obatan semakin menipis. Namun dunia terus diam saja. Bahkan Majelis Umum PBB tidak melakukan tugas sebagai sebagaimana mestinya.

“Kami warga Palestina memiliki hak untuk membela diri dan hak untuk merdeka. Israel tidak punya hak untuk melakukan agresi militer tersebut kepada rakyat kami,” kata Zuhair.

Dubes Zuhair mengatakan, sejak deklarasi Balfour dilaksanakan dan diluncurkan untuk memberikan izin kepada Israel mendirikan negara, 75 tahun lalu, Israel terus melakukan pengusiran.

Baca juga : Citra Maja Raya Prioritaskan Pembangunan Berwawasan Lingkungan Dan Terintegrasi

“Deklarasi terkutuk itu telah mengusir rakyat Palestina dari tanahnya sendiri. Sejak saat itu rakyat Palestina terus menderita dan berusaha mati-matian mendapatkan tanah mereka sendiri,” tuturnya terdengar geram.

Berbagai upaya diplomasi juga dilakukan melalui jalur internasional, namun kerap menemui jalan buntu. Namun Zuhair memastikan rakyat Palestina akan terus berjuang memperjuangkan Tanah Air sendiri.

Dubes Palestina juga mengapresiasi bangsa Indonesia yang telah memberikan dukungan tanpa henti kepada rakyat Palestina.

“Saya sangat bangga dengan peran Indonesia yang terus mendukung kami tiada henti,” imbuhnya.

“Saya ingin katakan bahwa seluruh rakyat Palestina bersatu, karena kami memiliki tujuan yang sama yaitu untuk kemerdekaan tanah Palestina dari penjajahan,” tegasnya.

Solusi Dua Negara

Pada kesempatan ini, Dino menegaskan, perang Israel melawan Hamas Palestina bukanlah perang agama. Dino juga menegaskan dukungannya untuk Solusi Dua Negara untuk perdamaian Palestina-Israel.

Baca juga : Suara Anak Muda, Gerbong Perubahan Negeri Di Pemilu 2024

Mantan Wakil Menteri Luar Negeri itu juga menilai, peran Dewan Keamanan PBB sudah lumpuh karena adanya veto dari negara yang jelas mendukung Israel. Karena itu, dukungan moral masyarakat dunia sangat dibutuhkan untuk menjadi solusi penyelesaian konflik Israel dengan Hamas Palestina, yang memanas sejak 7 Oktober 2023.

Ia menyayangkan sikap Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu yang menyatakan tidak setuju dengan gencatan senjata di Gaza. Serangan membabi buta Israel mengakibatkan banyak warga sipil di Gaza yang menderita.

Dino menegaskan, adanya korban sipil di dalam perang sangat tidak bisa diterima. Apalagi, Majelis Umum PBB telah menyetujui resolusi yang mendorong segera dilakukannya gencatan senjata dan agar blokade segera diakhiri.

Dino mengatakan, FPCI mendorong dan mendukung resolusi PBB ini. Ia juga berharap negara-negara di dunia, terutama Israel, mendengar suara masyarakat dunia ini dan mematuhinya.

 “Nurani kita harus bicara di sini. Yang datang di sini adalah FPCI chapters dan rekan-rekan sahabat Palestina yang ingin melihat tercapainya perdamaian dan berakhirnya penderitaan di Palestina,” ujarnya.

Acara yang diakhiri dengan menyalakan lilin dalam moment of silence, ditutup dengan doa secara Islam dan Kristen.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.