Dark/Light Mode

Bela Palestina Di Konferensi OKI, Jokowi Keras Ke Israel

Minggu, 12 November 2023 08:17 WIB
Presiden Jokowi bersama pimpinan negara OKI. (Foto: X Jokowi)
Presiden Jokowi bersama pimpinan negara OKI. (Foto: X Jokowi)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi telah tiba di Riyadh, Arab Saudi, usai menempuh penerbangan selama 11 jam. Kehadiran eks Wali Kota Solo itu di Saudi untuk hadiri Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (KTT OKI) membahas penghentian perang Israel-Hamas.

Jokowi yang terbang dengan menumpangi pesawat kepresidenan mendarat di Bandara Internasional King Khalid, Riyadh, Arab Saudi, Sabtu (11/11/2023) pagi. Jokowi dan rombongan disambut Wakil Gubernur Riyadh Amir Mohammad bin Abdurrahman, Duta Besar Indonesia untuk Saudi Abdul Aziz Ahmad, Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Faisal bin Abdullah Al-Amudi, dan Atase Pertahanan KBRI Riyadh Brigjen Putut Witjaksono.

Setelah itu, Jokowi menuju hotel tempatnya bermalam yang lokasinya tidak jauh dari bandara. Di hotel tersebut, Jokowi disambut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Wakil Kepala Perwakilan Indonesia di Riyadh Sugiri Suparwan, dan Konsulat Jenderal Indonesia Jeddah Yusron B Ambary.

Sedianya, pertemuan pemimpin negara Liga Arab dan OKI dilakukan secara terpisah. Namun, Kementerian Luar Negeri Arab akhirnya mengumumkan rapat darurat kedua organisasi tersebut dilaksanakan secara bersamaan. Tujuannya, agar negara-negara Liga Arab dan OKI kompak menolak agresi Israel terhadap Palestina.

Baca juga : Minggu Depan Ketemu Biden, Jokowi Diminta Bantu Stop Serangan Israel Ke Gaza

"Ini langkah penting untuk mencapai posisi kolektif yang bersatu. Sebab, ini (kebrutalan Israel) belum pernah terjadi sebelumnya di Gaza dan wilayah Palestina," ujar Kementerian Luar Negeri Arab seperti dikutip dari AFP.

Sejak pukul 13.00, para pemimpin negara mulai berdatangan ke lokasi acara. Rapat dijadwalkan akan dimulai pukul 14.00. Jokowi tiba di lokasi acara sekitar pukul 13.00. Jokowi mengenakan setelan jas berwarna biru dongker.

Setelah itu, disusul oleh sejumlah pemimpin Arab dan negara muslim lainnya seperti Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, Presiden Iran Ebrahim Raisi, hingga Raja Yordania Abdullah II. Semua Kepala Negara disambut oleh Putra Mahkota Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS).

Dalam pidatonya, Jokowi menyuarakan, empat tuntutan terkait agresi Israel ke Gaza Palestina. Tuntutan pertama, harus ada gencatan senjata segera dari Israel. Tanpa gencatan senjata, situasi di Gaza semakin memburuk.

Baca juga : Retno Dipuji Jokowi

"Israel telah menggunakan narasi self defence belakangan ini untuk membunuh rakyat sipil. Ini collective punishment (hukuman kolektif) dan kita semua harus mencari jalan agar Israel segera lakukan gencatan senjata," kata Jokowi dikutip dari CNN.

Kedua, Jokowi meminta, mempercepat dan memperluas bantuan kemanusiaan ke Palestina. Ia berharap negara-negara OKI bisa mengusulkan mekanisme bantuan yang berkelanjutan. Ia mencontohkan Indonesia terus mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Palestina belakangan ini dan akan terus ditambahkan lagi.

Ketiga, Jokowi meminta, OKI gunakan semua lini untuk tuntut pertanggungjawaban Israel terhadap kekejaman kemanusiaan di Palestina. Misal mendesak diberikan akses pada Independent International Commission of Inquiry on the Occupied Palestinian Territory yang dibentuk Dewan HAM PBB untuk selesaikan mandatnya. “Dan terus mendorong advisory opinion di mahkamah internasional," kata dia.

Keempat, Jokowi mendesak OKI agar perundingan damai dimulai lagi demi terwujudnya solusi dua negara atau two state solution dan menolak pemikiran one state solution karena pasti Palestina yang dikorbankan.

Baca juga : Dubes Palestina Apresiasi Bantuan Dari Rakyat Dan Pemerintah Indonesia

Di forum ini Jokowi sempat menemui Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Dalam pertemuan ini, Jokowi merangkul dan bersalaman dengan Abbas sebagai bentuk keprihatinan atas serangan Israel ke Palestina.

Setelah pertemuan KTT OKI, Jokowi akan menuju Washington, DC, Amerika Serikat (AS), untuk bertemu dengan Presiden AS Joe Biden. Pertemuan ini untuk menyuarakan sikap Indonesia mengenai Gaza.

"Kunjungan ini merupakan kesempatan baik untuk menyuarakan posisi tegas Indonesia mengenai Gaza dengan Presiden Joe Biden," tutup Kepala Negara.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.