Dark/Light Mode

WHO: Fasilitas Medis Utama Gaza, Al Shifa Tak Lagi Berfungsi Sebagai Rumah Sakit

Senin, 13 November 2023 10:31 WIB
Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus (Foto: Bloomberg via Getty Images)
Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus (Foto: Bloomberg via Getty Images)

RM.id  Rakyat Merdeka - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkap, fasilitas medis utama Gaza: RS Al Shifa kini berada dalam kondisi yang sangat mencekam dan berbahaya. Tak lagi berfungsi sebagai rumah sakit.

RS Al Shifa nyaris kehabisan daya listrik, juga kekurangan makanan dan air.

“Aksi tembak terus-menerus dan pemboman di sekitar rumah sakit, telah memperburuk keadaan yang sudah kritis. Al-Shifa tak lagi berfungsi sebagai rumah sakit,” kata Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, seperti dikutip BBC, Senin (13/11/2023).

Dalam situasi ini, WHO mengulangi seruannya agar Israel-Palestina segera melakukan gencatan senjata. Serta memberikan perlindungan aktif terhadap warga sipil dan perawatan kesehatan.

Baca juga : Ronaldo Bungkam Pengkritik

Sementara Kepala Bagian Operasi RS Al-Shifa, Dr Marwan Abu Saada mengabarkan, bayi baru lahir prematur ketiga akhirnya meninggal dunia karena RS kekurangan daya.

Kondisi saat ini, bayi baru lahir di RS Al Shifa tidak menerima perawatan yang dibutuhkan.

“Kami takut, bayi-bayi ini akan kehilangan nyawa,” ucap Abu Saada.

Pada kesempatan yang sama, Abu Saada juga membantah tuduhan Presiden Israel Isaac Herzog, yang menyebut markas besar Hamas bertempat di bawah RS Al-Shifa.

Baca juga : Cek Lokasi BTS Di NTB, Menkominfo Targetkan Berfungsi Sebelum 17 Agustus 2023

Sebelumnya, Hamas sudah menyangkal menggunakan rumah sakit untuk tujuan militer.

“Tuduhan Israel adalah sebuah kebohongan besar. Silakan datang dan periksa bangunan,” kata Abu Saada.

BBC menyebut, militer Israel kembali menegaskan, mereka siap membantu mengevakuasi lusinan bayi baru lahir yang rentan yang dirawat, ke rumah sakit lain.

Dalam laporan yang telah disampaikan ke WHO, Kementerian Kesehatan yang dijalankan Hamas di Gaza memaparkan, sedikitnya 2.300 orang kini masih berada di dalam rumah sakit.

Baca juga : Rayakan HUT Jakarta Ke-496, Ancol Siap Hadirkan Berbagai Hiburan

Sekitar 600 dan 650 orang, merupakan pasien rawat inap di rumah sakit. Petugas kesehatan berjumlah 200 hingga 500 orang. Selain itu, ada sekitar 1.500 orang terlantar yang mencari perlindungan.

Sangat minimnya pasokan listrik, air, dan makanan di rumah sakit, membuat para pasien menempatkan nyawanya dalam risiko langsung.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.