Dark/Light Mode

KBRI Yangon Upayakan Evakuasi 1 WNI dari Myanmar Utara

Senin, 20 November 2023 22:06 WIB
Direktur Pelindungan WNI Kemlu Judha Nugraha (Foto: InfoPublik)
Direktur Pelindungan WNI Kemlu Judha Nugraha (Foto: InfoPublik)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Yangon tengah mengupayakan evakuasi seorang warga negara Indonesia (WNI) dari wilayah konflik di Myanmar Utara. Saat ini tengah terjadi eskalasi konflik antara Junta dan aliansi prodemokrasi di wilayah Myanmar Utara, tepatnya di Laukkaing, dekat perbatasan China. 

Direktur Pelindungan WNI Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Judha Nugraha mengatakan, berdasarkan data lapor diri di KBRI Yangon, tidak ada WNI yang tinggal di wilayah tersebut. Namun, KBRI menerima pengaduan dari seorang WNI yang melaporkan keberadaannya di tengah situasi konflik. Saat ini KBRI Yangon tengah berupaya mengevakuasi WNI tersebut.

"KBRI Yangon telah berkoordinasi dengan pihak terkait di Myanmar maupun China untuk mengevakuasi WNI tersebut. KBRI Beijing pun telah mempersiapkan penerimaan WNI dimaksud pasca evakuasi," ujar Judha, dalam keterangannya, Senin (20/11).

Baca juga : Gandeng Yayasan Hasnur Centre, HIS Berikan Edukasi dan Layanan Kesehatan Gratis

KBRI Yangon telah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri Myanmar untuk memastikan keselamatan WNI yang berada di Laukkaing, dekat perbatasan China. Otoritas setempat pun telah mengimbau perusahaan agar membiarkan pekerjanya keluar dan menuju wilayah aman di Provinsi Yunan, China.

Judha mengatakan, ada keterbatasan informasi dan akses komunikasi di wilayah tersebut. Namun, KBRI terus mencari informasi mengenai kemungkinan keberadaan WNI lainnya di wilayah tersebut.

Kemlu juga menyediakan nomor hotline untuk mengantisipasi kemungkinan bertambahnya WNI yang ada di wilayah konflik. "Direktorat Perlindungan WNI menghimbau bagi WNI yang berada di wilayah Laukkaing ataupun memiliki informasi terkait keberadaan WNI di daerah tersebut, dapat menghubungi kontak KBRI Yangon: +95 9 503 7055," ujarnya.

Baca juga : Disambut Hangat Masyarakat Musi Banyuasin, Warga: Ganjar Keluarga Kami

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Thailand mengatakan, telah mengevakuasi 266 warga, yang di antaranya ada sejumlah warga Filipina dan Singapura. Mereka dievakuasi dari Laukkaing di Negara Bagian Shan utara ke perbatasan Myanmar dan China dengan bantuan dari pihak berwenang Myanmar.

Menurut laporan Reuters, ratusan orang tersebut diizinkan memasuki China dan akan melakukan perjalanan dari Kota Kunming di China dengan dua penerbangan sewaan ke Bangkok. Di Bangkok, mereka akan menjalani pemeriksaan perdagangan manusia dan catatan kriminal.

Pihak berwenang Thailand mengatakan, beberapa orang yang terjebak di Myanmar adalah korban perdagangan manusia dan beberapa mungkin terlibat dengan geng penipuan telekomunikasi atau online scam.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.