Dark/Light Mode

Sumpit Nancap Lima Bulan Di Tengkorak

Rabu, 29 November 2023 06:04 WIB
Gambar yang menunjukkan tengkorak pasien dengan sumpit yang bersarang di rongga hidung. (Foto Nguyen Van Man/Tuoi Tre )
Gambar yang menunjukkan tengkorak pasien dengan sumpit yang bersarang di rongga hidung. (Foto Nguyen Van Man/Tuoi Tre )

RM.id  Rakyat Merdeka - Sumpit tertancap di tengkorak selama lima bulan pada seorang pria di Vietnam. Pria itu menderita sakit kepala parah, bahkan hingga kehilangan penglihatan selama lima bulan terakhir.

Melansir Oddity Central, pria yang tidak disebutkan namanya itu dirawat di Rumah Sakit Persahabatan Kuba di kota Dong Hoi, Provinsi Quang Binh, Vietnam. Ia mengeluh sakit kepala terus-menerus, kehilangan penglihatan, dan keluar cairan dari hidungnya. Ketika ditanya, pria tersebut tidak bisa mengungkapkan kemungkinan penyebabnya.

Baca juga : Upacara Pemakaman Digelar Di Diskotik

Setelah dilakukan CT scan, di tengkorak pria tersebut menunjukkan adanya tension pneumocephalus atau adanya cedera di kepala, serta dua benda asing yang menonjol dari hidung ke dalam otaknya. Setelah diperiksa menyeluruh, benda tersebut diidentifikasi sebagai sumpit yang patah.

Dokter menanyakan bagaimana sumpit bisa masuk ke tengkoraknya. Namun pasien berusia 35 tahun itu sama bingungnya dengan sang dokter. Kemudian, ia teringat ada sebuah insiden yang dialami lima bulan sebelumnya.

Baca juga : Ingin Dimakamkan Di Luar Angkasa

Pria Vietnam itu mengaku pernah terlibat pertengkaran fisik saat sedang minum-minuman keras pada suatu malam. Pertengkaran tersebut membuatnya berakhir di ruang gawat darurat. Namun, dokter di sana hanya menyembuhkan lukanya dan mengirimnya pulang.

Dia berasumsi, kemungkinan ada pria lain yang menjadi lawannya saat itu, menusukkan sumpit ke tengkoraknya melalui hidung saat perkelahian terjadi. Namun, dia tidak ingat yang sebenarnya terjadi, karena mabuk.

Baca juga : Rupiah Perkasa Jelang Akhir Pekan

Setelah mempertimbangkan semua pilihan, tim medis memutuskan melakukan operasi endoskopi melalui hidung. Menurut dokter Nguyen Van Man, Kepala Departemen Bedah Saraf di Rumah Sakit Persahabatan Kuba, memilih metode pembedahan yang optimal sangat penting untuk menghindari gejala sisa pada pasien.

 Kondisi pria berusia 35 tahun itu kini stabil dan sudah keluar dari rumah sakit. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.