Dark/Light Mode

Presiden Djibouti Ismail Omar Guelleh Terima Dubes Al Busyra Basnur

Selasa, 15 Oktober 2019 10:13 WIB
Al Busyra Basnur (kanan) saat menyerahkan surat dari Presiden Jokowi tentang penunjukkan dirinya sebagai Dubes RI untuk Ethiopia, Djibouti, dan Uni Afrika kepada Presiden Republik Djibouti Ismail Omar Guelleh di Istana Presiden, Kota Djibouti, Senin (14/10). (Foto: KBRI Addis Ababa)
Al Busyra Basnur (kanan) saat menyerahkan surat dari Presiden Jokowi tentang penunjukkan dirinya sebagai Dubes RI untuk Ethiopia, Djibouti, dan Uni Afrika kepada Presiden Republik Djibouti Ismail Omar Guelleh di Istana Presiden, Kota Djibouti, Senin (14/10). (Foto: KBRI Addis Ababa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Republik Djibouti, Ismail Omar Guelleh menerima Duta Besar (Dubes) Al Busyra Basnur di Istana Presiden di Kota Djibouti, Senin (14/10).

Dalam pertemuan tersebut, Dubes Al Busyra Basnur menyerahkan surat Presiden RI, Joko Widodo tentang penunjukkan dirinya sebagai Dubes RI untuk Republik Djibouti, dan membicarakan hubungan bilateral Indonesia-Djibouti.

Al Busyra Basnur adalah Dubes RI untuk Ethiopia, Djibouti dan Uni Afrika, berkedudukan di Addis Ababa, Ethiopia. Ia memulai tugas di Addis Ababa pada Maret 2019.

“Presiden Djibouti mengapresiasi kerja sama bilateral yang telah terjalin selama ini, dan meminta Indonesia untuk meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi, khususnya geothermal,” kata Dubes Al Busyra Basnur, usai pertemuan dengan Presiden Guelleh.

Baca juga : Presiden di Riau, Malam-malam Terobos Asap

“Pada pertemuan tersebut, saya menyampaikan salam hangat dari Bapak Presiden Joko Widodo dan meng-update berbagai perkembangan terkini dalam hubungan bilateral Indonesia dan Djibouti. Termasuk, berbagai program Kedutaan Besar RI yang akan diselenggarakan akhir tahun ini,” tambah Dubes  Al Busyra Basnur.

Djibouti adalah sebuah negara kecil di Afrika bagian Timur dengan luas 23.200 km persegi dan penduduk 960.000, yang memiliki peranan dan posisi sangat strategis di kawasan terutama di bidang ekonomi.

Negara ini memiliki pelabuhan yang besar, modern dan sangat penting. Sehingga, menjadi pintu masuk utama barang-barang ke negara-negara Afrika kawasan Timur.

Tahun ini, hubungan Indonesia dengan Djibouti mencapai 40 tahun setelah pembukaan hubungan diplomatik tahun 1979.

Baca juga : Bahayakan Keselamatan, Drone Dilarang Terbang Di Area Bandara

Perayaan 40 tahun hubungan bilateral tersebut akan ditandai dengan acara resepsi diplomatik pada November 2019, sekaligus resepsi perayaan HUT ke-74 kemerdekaan Indonesia di Djibouti.

Tahun 1997, kedua negara menandatangani perjanjian kerja sama teknik dan ekonomi. Tahun 2015, Kamar Dagang Indonesia dan Kamar Dagang Djibouti juga menandatangani perjanjian untuk meningkatkan kerja sama ekonomi.

Kemudian pada April 2018, acara Indonesia-Africa Forum (IAF) di Bali April 2018 ditandatangani perjanjian kerja sama antara otoritas pelabuhan Djibouti dan Indonesia, dalam acara Indonesia-Africa Forum (IAF).

Sementara pada 20-21 Agustus 2019, Menteri Perdagangan Djibouti, Hassan Houmed Ibrahim, memimpin delegasi Djibouti menghadiri Indonesia-Africa Infrastructure Forum (IAID) di Bali.

Baca juga : Presiden Argentina Terima Mentan, Ekspor Buah Tembus Negeri Tango

Tahun 2018, nilai perdagangan Indonesia dengan Djibouti tembus ke angka 211 juta dolar AS, surplus untuk Indonesia sekitar 90 persen. Saat ini, terdapat 7 orang warga negara Indonesia yang bekerja di Djibouti. Mereka bekerja di restoran dan menjadi tenaga therapist[HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.