Dark/Light Mode

Dubes Indonesia Untuk Swedia Senang Lihat WNI Antusias Ikuti Sosialisasi Pemilu

Selasa, 19 Desember 2023 07:00 WIB
Dubes Kamapradipta Isnomo (tengah depan berjas) bersama WNI yang mengikuti sosialisasi pemilu di KBRI Stockholm, Swedia, Kamis (14/12/2023). (Foto KBRI Stockholm)
Dubes Kamapradipta Isnomo (tengah depan berjas) bersama WNI yang mengikuti sosialisasi pemilu di KBRI Stockholm, Swedia, Kamis (14/12/2023). (Foto KBRI Stockholm)

RM.id  Rakyat Merdeka - Duta Besar Indonesia untuk Swedia dan Latvia, Kamapradipta Isnomo mengaku senang dengan antusiasme Warga Negara Indonesia (WNI) di Swedia dan Latvia dalam mengikuti kegiatan sosialisasi Pemilu 2024.

Berdasarkan data Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Stockholm, sebanyak 1.506 WNI masuk Daftar Pemilih Tetap Luar Negeri (DPTLN) di Swedia dan Latvia. Jumlah ini naik 33 persen dibanding DPTLN Swedia dan Latvia pada Pemilu 2019.

Pemungutan suara bagi WNI di kedua negara dilaksanakan menggunakan metode mencoblos dengan mendatangi langsung Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri (TPSLN) dan pos pada 10 Februari, atau lebih dahulu dari Pemilu nasional pada 14 Februari 2024.

Baca juga : Dubes Indonesia Untuk Suriname Julang Pujianto Resmikan Pusat Budaya Jawa

“Sejauh ini kami sudah lakukan sosialisasi di 13 kota di Swedia. Akhir pekan ini diadakan di Kota Riga, Latvia,” terang Dubes Kamapradipta, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (16/12/2023).

Dia menambahkan, biasanya setiap kali melakukan sosialisasi di luar kota (Stockholm), tingkat kehadiran WNI sangat besar.

“Ini menunjukkan betapa tingginya antusiasme WNI di Swedia untuk memilih,” lanjut diplomat yang pernah bertugas di Amerika Serikat ini.

Baca juga : Eks Pegawai KPK Harap Indonesia Dipimpin Presiden Yang Komit Berantas Korupsi

Sosialisasi pemilu masih akan dilanjutkan hingga Januari 2024. Dubes Kama, sapaan akrabnya, menambahkan, pencoblosan digelar Sabtu, supaya memungkinkan warga datang ke lokasi TPSLN.

“Kalau hari biasa, mereka sulit meninggalkan pekerjaan,” terangnya.

WNI di Swedia kebanyakan mahasiswa dan mereka yang bekerja sebagai pekerja berkeahlian tinggi di perusahaan-perusahaan seperti Ericsson, Volvo, Scania, Spotify dan H&M.

Baca juga : Dubes RI Untuk Jepang Heri Akhmadi Saksikan MoU Pembangunan RS Harapan Kita

“Saya sampaikan kepada warga di sini, bahwa perbedaan itu suatu keniscayaan, tetapi janganlah kita sikapi dengan permusuhan. Justru harus disikapi dengan dewasa,” ungkapnya.

Menurut dia, sejauh ini perbedaan pendapat soal pilihan politik hanya sebatas komunikasi dalam media sosial yang tidak sampai membuat ricuh pada saat hari pemungutan suara. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.