Dark/Light Mode

Tarik Pasukan Dari Gaza, Israel Ganti Strategi Perang Lawan Hamas

Rabu, 3 Januari 2024 06:30 WIB
Seorang tentara Israel berjalan di dekat tank, di dekat perbatasan Israel-Gaza, di Israel selatan, 1 Januari 2024. (Foto Reuters/Violeta Santos Moura)
Seorang tentara Israel berjalan di dekat tank, di dekat perbatasan Israel-Gaza, di Israel selatan, 1 Januari 2024. (Foto Reuters/Violeta Santos Moura)

RM.id  Rakyat Merdeka - Barisan kendaraan lapis baja dan sejumlah tentara bersenjata Israel dikabarkan meninggalkan medan perang di Gaza bagian utara, Senin (1/1/2024). Langkah ini adalah fase baru negara Zionis itu melakukan strategi baru menggempur Hamas.

Channel News Asia, Selasa (2/1/2024) memberitakan, meski menarik pasukan dalam jumlah besar, gempuran Israel ke wilayah Gaza tetap berjalan konstan. Amerika Serikat (AS), sekutu Israel, menyebut penarikan tersebut mengisyaratkan fase baru dalam serangan Israel dengan intensitas operasi yang lebih rendah di wilayah utara Jalur Gaza. Israel menyebut, perang di Jalur Gaza masih memerlukan waktu beberapa bulan lagi.

Tak kurang dari 21.978 orang tewas akibat rentetan serangan Israel di Jalur Gaza sejak awal Oktober lalu. Perang itu juga memicu bencana kemanusiaan di wilayah Palestina, yang memiliki 2,3 juta jiwa penduduk.

Baca juga : TKN Pastikan Gibran Penuhi Panggilan Bawaslu Jakarta Pusat

Tentara Israel disebut menarik lima brigade, atau ribuan tentara keluar dari Gaza secara bertahap dalam beberapa pekan ke depan. Beberapa akan kembali ke pangkalan untuk pelatihan atau istirahat. Sementara tentara cadangan akan menggantikan beberapa pasukan lapangan untuk memantau medan perang.

Seorang pejabat Israel, yang namanya menolak disebut, mengatakan, pasukan Israel akan melakukan operasi pembersihan yang lebih terfokus ke satu wilayah.

“Operasi ini akan memastikan tidak ada sisa-sisa anggota Hamas dan wilayah aman dapat ditempati kembali. Ini akan memakan waktu cukup lama,” ujar pejabat itu kepada Reuters, Selasa (2/1/2024).

Baca juga : Waspadai Petir, Angin Kencang Dan Hujan Es

Pejabat Israel itu juga mengatakan, pengurangan pasukan akan memungkinkan sejumlah tentara cadangan untuk kembali ke kehidupan sipil mereka. Para tentara cadangan ini diharapkan bisa kembali ke pekerjaan normal seperti sebelumnya. Langkah ini demi menopang perekonomian Israel yang terdampak perang.

Seorang pejabat AS yang enggan disebut namanya menilai, keputusan Israel itu tampaknya mengindikasikan dimulainya peralihan kepada operasi dengan intensitas lebih rendah di wilayah utara Jalur Gaza. Washington telah mendesak Tel Aviv mengurangi intensitas operasi militernya di Jalur Gaza, saat seruan gencatan senjata bergema secara internasional.

Pejabat AS ini menegaskan, perubahan taktik Israel di utara, tidak mencerminkan perubahan apa pun di wilayah selatan Jalur Gaza.

Baca juga : Pemda Jangan Maksa

“Perubahan itu mencerminkan keberhasilan militer Israel menghancurkan kemampuan militer Hamas di Jalur Gaza bagian utara. Meskipun ada pengurangan pasukan di Jalur Gaza bagian utara, pertempuran akan terus berlanjut,” jelasnya.

Sebelumnya, warga Gaza melaporkan bahwa pesawat-pesawat dan tank Israel semakin meningkatkan pengeboman di wilayah selatan daerah kantong Palestina tersebut. Terutama di area timur dan utara Khan Younis. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.