Dark/Light Mode

Ngeri, Tahun 2023, Kasus Campak Di Eropa Melonjak 45 Kali Lipat

Selasa, 23 Januari 2024 23:12 WIB
Ilustrasi vaksin MMR, untuk mengatasi penyakit campak. (Foto: Getty Images)
Ilustrasi vaksin MMR, untuk mengatasi penyakit campak. (Foto: Getty Images)

RM.id  Rakyat Merdeka - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyoroti kasus campak di Eropa, yang nyaris meningkat hingga 45 kali lipat pada tahun lalu. Angkanya ada di kisaran 42.200. Sementara di tahun 2022, total kasus campak di Eropa hanya berjumlah 941.

WHO mengingatkan, kasus tersebut masih berpeluang meningkat. Karena itu, diperlukan tindakan mendesak untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.

WHO meyakini, lonjakan kasus ini adalah hasil dari anjloknya jumlah anak yang divaksin selama pandemi Covid.

Pekan lalu, pejabat kesehatan Inggris mengatakan, wabah campak yang sangat menular di West Midlands dapat menyebar dengan cepat ke kota-kota lain, yang memiliki tingkat vaksinasi rendah.

“Lebih dari 3,4 juta anak di bawah usia 16 tahun tidak terlindungi vaksin. Mereka berisiko sakit karena penyakit ini,“ demikian laporan NHS Inggris, seperti dikutip BBC, Selasa (23/1/2024).

Baca juga : Sambut 2024, GraPARI Central Park Hadirkan Promo Menarik

Merespons situasi ini, pemerintah Inggris mengontak jutaan orang tua dan pengasuh. Mereka didesak untuk membuat janji. Demi memastikan anak-anak mereka mendapat vaksinasi campak secara penuh.

Vaksin MMR yang dapat mengatasi penyakit campak, gondok, dan rubella (MMR) diberikan dalam dua dosis.

Dosis pertama diberikan saat anak berusia sekitar usia 1 tahun. Dosis kedua, ketika anak berusia sekitar 3 tahun 4 bulan.

Kasus Rawat Inap Tinggi

Direktur Regional WHO Dr Hans Kluge mengatakan, Eropa tak hanya mengalami lonjakan kasus campak, tetapi juga membukukan 21 ribu kasus rawat inap dan lima kematian akibat penyakit tersebut. Ini memprihatinkan.

"Vaksinasi adalah satu-satunya cara untuk melindungi anak-anak dari penyakit yang berpotensi berbahaya ini,” tegas Kluge.

Baca juga : Masuk Gigi 5, Kampanye Di Buleleng Bakal Dihadiri Gibran

Campak bisa menjadi penyakit serius pada usia berapa pun. Penyakit ini sering ditandai oleh gejala awal berupa demam tinggi dan ruam, yang biasanya hilang dalam 10 hari. Komplikasi yang ditimbulkan mencakup pneumonia, meningitis, kebutaan, dan kejang.

Bayi, wanita hamil dan mereka yang memiliki sistem kekebalan yang lemah adalah kelompok paling berisiko. Karena itu, perlu segera mendapatkan vaksinasi MMR.

Jika menyerang wanita hamil, penyakit campak dapat menyebabkan bayi lahir mati, keguguran, dan bayi dengan berat lahir rendah (BBLR).

WHO pun menyerukan semua negara di wilayah Eropa, untuk mendeteksi dan menanggapi wabah campak dengan cepat. Di samping memberikan vaksin kepada lebih banyak orang.

Tahun 2023, penyakit campak di Eropa berdampak terhadap semua kelompok umur. Secara keseluruhan, dua dari lima kasus terjadi pada anak-anak berusia 1-4 tahun. Satu dari lima kasus terjadi pada orang dewasa berusia 20 tahun ke atas.

Baca juga : Libur Akhir Tahun, Syariah Card Mega Syariah Melonjak 50 Persen

Dalam periode Januari hingga Oktober 2023, sebanyak 20.918 orang di seluruh Eropa dirawat di rumah sakit dengan penyakit campak. Sementara dua negara, melaporkan lima kematian akibat campak.

Efek Pandemi

Di seluruh Eropa, vaksinasi dosis pertama vaksin MMR, yang melindungi terhadap campak, turun dari 96 persen pada tahun 2019 menjadi 93 persen pada tahun 2022.

Pada periode yang sama, serapan dosis kedua turun dari 92 persen menjadi 91 persen.

Dapat diartikan, penurunan jumlah vaksinasi campak yang tampaknya kecil ini, menandai lebih dari 1,8 juta anak di Eropa melewatkan vaksinasi campak selama dua tahun tersebut.

"Pandemi Covid-19 berdampak signifikan terhadap kinerja sistem imunisasi pada periode tersebut. Jumlah anak-anak yang tidak divaksin pun meningkat," lapor WHO.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.