Dark/Light Mode

Wamenlu AS: ASEAN Blok Penting Bagi Amerika Serikat

Jumat, 2 Februari 2024 17:06 WIB
Wamenlu AS Richard R Verma dan Ketua FPCI Dino Patti Djalal, di amerika, Jakarta, Kamis (1/2/2024). (Foto: RM.id/LDU)
Wamenlu AS Richard R Verma dan Ketua FPCI Dino Patti Djalal, di amerika, Jakarta, Kamis (1/2/2024). (Foto: RM.id/LDU)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wamenlu Amerika Serikat (AS) Richard R Verma menilai, Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau ASEAN sebagai blok penting bagi pemerintahannya. Pernyataan itu  disampaikan Verma dalam acara bertajuk "An Open Dialogue on the US in the Indo-Pacific" yang digelar di @america, Jakarta, Kamis (2/2/2024).

Menurut Verma, ada perkembangan yang luar biasa di kawasan ASEAN dan di kesebelas negara anggotanya. Sebelas negara ASEAN itu adalah Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, Kamboja dan Timor Leste. "Anda tahu, (soal perkembangan) tidak ada contoh yang lebih baik daripada ASEAN," ujar Verma. 

Verma mengatakan, AS akan mengembangkan strategi yang komprehensif dalam semua bidang dengan ASEAN. Baik itu dalam bidang pertahanan, perdagangan, hubungan People to People, iklim, kesehatan, pendidikan dan banyak bidang lainnya. 

Baca juga : Dapil Kalbar I: Semua Kuat, Pertarungan Bakal Sengit

"Strateginya juga mengenai arsitektur. Dan apa yang saya maksud dengan arsitektur adalah pengelompokan negara-negara yang berpikiran sama yang bersatu untuk memajukan prinsip-prinsip dan prioritas bersama," ujarnya. 

Menurut dia, terdapat banyak harapan untuk masa depan di ASEAN, termasuk dalam hal inovasi dan penemuan serta peluang ekonomi. Verma menilai, ASEAN bisa menjadi forum yang sangat kuat. AS bisa berbagi perspektif untuk membantu memecahkan beberapa tantangan yang dihadapi.  "Jadi, saya melihat pengakuan ASEAN dalam kerangka strategis komprehensif dengan cara yang sama," ujarnya.

Verma juga menegaskan, AS akan terus bekerja sama dengan ASEAN untuk kemungkinan membentuk kerja sama baru di bidang-bidang lain. Termasuk isu perdamaian dan keamanan. 

Baca juga : Ini Kata Ganjar Soal Peran Penting KSS Bagi Negara Selatan

“Saya menantikan pertemuan dengan perwakilan negara-negara anggota ASEAN di Jakarta, besok. Dan kami juga akan membicarakan lagi tentang kemitraan strategis komprehensif yang kami miliki dengan ASEAN,” kata Verma. 

Tidak hanya membahas kerja sama antara AS dan ASEAN, Wamenlu Verma juga membahas berbagai kerja sama bilateral antara AS dan Indonesia. Dia akan bertemu dengan Wakil Menteri Luar Negeri RI Pahala Mansury, di mana salah satu isu yang diangkat adalah kemitraan strategis komprehensif.

Verma juga tidak menampik bahwa isu di Timur Tengah terutama Jalur Gaza akan menjadi topik perbincangan dengan Pahala. Menurut dia, relasi antara Indonesia dan AS sendiri akan masuk usia ke-75, tahun ini. Kedua negara juga berangkat dari nilai yang sama, yakni demokrasi.

Baca juga : Masalah Stunting Jadi Perhatian Serius Ganjar-Mahfud

“Hubungan kedua negara dibangun dari nilai-nilai yang sama, yaitu demokrasi, inklusivitas, keberagaman, dan gagasan perlunya hidup di dunia dengan damai,” tutur Verma.

Sementara itu, Ketua FPCI Dino Patti Djalal mengakui ASEAN blok yang paling aman di antara blok lainnya. Sehingga, stabilitas, kemajuan, dan kesatuan ASEAN adalah sesuatu yang harus dihargai dan tidak bisa dianggap remeh.

"Apa yang sedang terjadi di Eropa, Timur Tengah, ada perang. Di Semenanjung Korea, Asia Selatan, India-Pakistan, tidak akur. Kami sangat beruntung tinggal di wilayah ini," kata Dino.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.