Dark/Light Mode

Menangi Primary Di South Carolina

Biden Makin Pede Pecundangi Trump

Senin, 5 Februari 2024 06:40 WIB
Donald Trump dan Joe Biden. Foto: Kolase Pilpres AS
Donald Trump dan Joe Biden. Foto: Kolase Pilpres AS

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menang telak pada pemilihan pendahuluan (primary) Partai Demokrat di Negara Bagian South Carolina pada Sabtu (3/2/2024). Dengan kemenangan ini, Biden makin pede dapat pecundangi alias mengalahkan kandidat calon presiden (Capres) Republik, Donald Trump.

Di South Carolina, Biden berupaya menggaet suara dari para pemilih keturunan Afrika-Amerika. Blok ini penting bagi Partai Demokrat dan Biden, saat peluang pertarungan ulang melawan mantan Presiden Donald Trump pada November mendatang semakin mungkin terjadi.

“Pada (pilpres) 2020, para pemilih di South Carolinalah yang membuktikan para pakar salah, memberikan semangat baru dalam kampanye kami, dan mengarahkan kami ke jalur memenangi kursi kepresidenan,” kata Biden, dikutip dari AP.

“Sekarang pada 2024, masyarakat South Carolina bersuara lagi dan saya yakin Anda mengarahkan kita ke jalur untuk memenangi kursi kepresidenan lagi—dan membuat Donald Trump kalah—lagi,” lanjutnya.

Baca juga : Harga Beras Dan Daging Ayam Terpantau Stabil

Kantor berita Associated Press menyatakan Biden sebagai pemenang pada pukul 19.23 waktu setempat. Biden mengalahkan kandidat capres lainnya dari Demokrat, yaitu anggota DPR Minnesota Dean Phillips dan penulis Marianne WilliamsonIa.

Capres petahana itu memimpin telak di lokasi-lokasi penting di seluruh South Carolina, memenangi semua 55 delegasi partai di negara bagian itu.

Partai Demokrat mengubah urutan pemilihan pendahuluan. Yakni dengan menggeser South Carolina menjadi negara bagian pertama yang menggelar primary, dengan alasan populasinya dihuni beragam ras.

Sebelumnya, Negara Bagian Iowa dan New Hampshire menjadi lokasi pertama primary karena merupakan rumah mayoritas warga berkulit putih.

Baca juga : Erfandi Syakroni: Hari-hari Ini Sungguh Memprihatinkan

Mayoritas penduduk South Carolina sebenarnya pendukung Partai Republik. Tetapi 26 persen warganya keturunan Afrika- Amerika.

Menurut data AP VoteCast, pada pilpres AS 2020, pemilih Afrika-Amerika mencapai 11 persen secara nasional dan rata-rata sembilan dari sepuluh di antaranya memilih Biden.

Selanjutnya, Partai Demokrat akan melakukan primary di Nevada pada 6 Februari dan di Michigan pada 27 Februari. Sementara Republik akan melakukan pemilihan pendahuluan di Nevada dan Virgin Island pada 8 Februari. Kemudian di South Carolina pada 24 Februari dan Michigan pada 27 Februari.

Sebelumnya, Negara Bagian New Hampshire menolak rencana Demokrat dan tetap mengadakan primary bulan lalu. Biden tidak berkampanye dan namanya tidak tercantum dalam surat suara, namun masih menang dengan selisih yang cukup besar setelah para pendukungnya menuliskan namanya.

Baca juga : Herman Khaeron: Sah-sah Saja Menteri Mendukung Capres

Beberapa pemilih mengatakan, mereka khawatir dengan Biden yang berusia 81 tahun, dan Trump berusia 77 tahun. Publik skeptis mengenai kesiapan mereka.

“Mereka sama tuanya dengan saya dan menjadikan kedua orang ini sebagai satu-satunya pilihan, itu agak sulit,” ujar Charles Trower dari Blythewood, Carolina Selatan.

“Tetapi saya lebih memilih Presiden Biden daripada mempertimbangkan presiden lain.”
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.