Dark/Light Mode

10 WNI Disebut Jadi Tentara Bayaran Ukraina, Kemenlu Bilang Begini

Jumat, 15 Maret 2024 17:47 WIB
Jubir Kemenlu  Lalu Muhammad Iqbal. (Foto: Kemenlu)
Jubir Kemenlu Lalu Muhammad Iqbal. (Foto: Kemenlu)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) menanggapi kabar 10 Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi tentara bayaran di Ukraina. Kabar ini pertama kali berhembus dari Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia, yang merilis data jumlah tentara bayaran asing dari pihak Ukraina yang tewas sejak Februari 2022. Dari 10 WNI, Kemhan Rusia menyebut ada 4 WNI yang tewas. 

Menanggapi kabar tersebut, Jubir Kemenlu Lalu Muhamad Iqbal mengatakan, informasi tersebut perlu didalami lebih lanjut dan meminta wartawan untuk mengkonfirmasinya ke Kedutaan Besar Rusia di Jakarta. 

"Silakan bertanya kepada Rusia mengenai data yang mereka miliki," kata Iqbal dalam keterangannya, Jumat (15/3/2024).

Baca juga : Hari Kedua Di Sumut, Jokowi Tinjau RSUD Sibuhuan Hingga Persediaan Beras

Data yang dirilis Kemhan Rusia menyebut, tercatat ada sekitar 13.387 tentara bayaran asing telah memasuki Ukraina sejak 24 Februari 2022. Sementara itu, telah dikonfirmasi bahwa sekitar 5.962 tentara bayaran asing yang tewas.

Mengutip Russia Today, Pemerintah Rusia menyatakan, tentara bayaran asing di Ukraina paling banyak berasal dari Polandia, yaitu sebanyak 2.960 orang. Dari jumlah tersebut, 1.497 orang tewas dalam pertempuran.

Tentara bayaran terbanyak nomor 2 berasal dari Amerika Serikat (AS), yaitu sekitar 1.113 orang. Sebanyak 491 orang di antaranya dilaporkan tewas.

Baca juga : Kepolisian Jepang Tangkap WNI, Diduga Telantarkan Bayi Sampai Meninggal

Negara Asia Tenggara masuk daftar tersebut yaitu Thailand, Filipina, dan Indonesia. Rinciannya, ada tiga tentara bayaran dari Thailand, yang satu di antaranya tewas. Sedangkan dari Filipina sebanyak 17 orang, dan dua di antaranya tewas.

"Kementerian Pertahanan Rusia terus mencatat dan mendata semua tentara bayaran asing yang tiba di Ukraina untuk berpartisipasi dalam pertempuran," kata Kedutaan Rusia di Jakarta dalam sebuah pernyataan. 

Sementara itu, Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin, membantah tudingan ada WNI menjadi tentara bayaran di Ukraina. Hamianin menyebut mengatakan, isu itu hanya propaganda Rusia. Ukraina menyatakan tidak memiliki informasi tersebut.

Baca juga : Akumindo Sebut Kebijakan Retur Barang Di E-commerce Perlu Dievaluasi

Dubes Ukraina di Indonesia Vasyl Hamianin juga meminta para wartawan untuk bertanya langsung kepada pihak Rusia soal fakta dan bukti dari data tersebut.

"Kita semua tahu bahwa penguasa Rusia adalah pembohong dan provokator profesional," kata Hamianin.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.