Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Gara-gara Perang Israel Vs Hamas
Warga Muslim Amerika Makin Ketat Diawasi FBI
Kamis, 21 Maret 2024 06:20 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Warga muslim di Amerika Serikat (AS) kembali jadi sasaran pengawasan dan pemeriksaan ketat Biro Penyelidikan Federal (FBI). Peningkatan pengawasan ini terjadi sejak pecahnya perang antara Israel-Hamas 7 Oktober lalu.
Salah satu pengacara organisasi kebebasan sipil muslim terbesar di AS, Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR), Dina Chehata mengatakan, umat Islam di Negeri Paman Sam sebenarnya sudah menjadi target pengawasan FBI sejak beberapa tahun lalu. Namun keluhan semakin meningkat setelah perang Israel-Hamas di Gaza pada 7 Oktober.
Baca juga : SYL Ngeluh Sirkulasi Udara,Dokter Anggap Masih Layak
“Kantor CAIR di Los Angeles menerima banyak keluhan dari anggota masyarakat Palestina, Arab, dan Muslim di California Selatan,” terang Chehata, kepada Anadolu, dikutip Selasa (19/3/2024).
Setelah perang Israel, lanjutnya, pihaknya menerima banyak keluhan bahwa agen FBI menghubungi individu secara langsung, baik melalui telepon bahkan mendatangi rumah untuk memintai keterangan.
Baca juga : Ngamuk Diledek Mirip Babysitter
“Kami menganggap ini sebagai pengawasan dan interogasi FBI terhadap komunitas kami,” sambungnya.
Di antara pertanyaan yang disampaikan pada agen FBI seperti ‘Apakah anggota komunitas Muslim mendukung Hamas?’, ‘Apakah mereka mendukung penggunaan kekerasan di wilayah perang?’ dan ditanya mengenai pandangan terhadap Israel dan Hamas.
Baca juga : Sri Mul Beberin Anggaran Bansos, 2023: 9,6 Triliun, 2024: 22,5 Triliun
Chehata yakin, Muslim yang menjadi target pengawasan dan interogasi agen FBI lebih banyak daripada yang terdata, karena tak semua melapor ke CAIR.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya