Dark/Light Mode

Demi Bebasin Warga Israel Yang Disandera Hamas

Amerika Ajukan Proposal Resolusi Gencatan Senjata

Jumat, 22 Maret 2024 06:20 WIB
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken di Jeddah, Arab Saudi, bertolak ke Cairo, Mesir, 21 Maret 2024. EVELYN HOCKSTEIN/POOL PHOTO VIA AP
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken di Jeddah, Arab Saudi, bertolak ke Cairo, Mesir, 21 Maret 2024. EVELYN HOCKSTEIN/POOL PHOTO VIA AP

RM.id  Rakyat Merdeka - Amerika Serikat (AS) mengajukan rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB (DK BBB), yang menyerukan gencatan senjata segera, terkait pembebasan sandera di Jalur Gaza.

Demikian diungkapkan Men­teri Luar Negeri AS, Antony Blinken dalam sebuah tur ke Timur Tengah yang akan men­cakup kunjungan ke Arab Saudi, Mesir dan Israel.

“Sebenarnya, kami memiliki resolusi yang kami ajukan saat ini ke Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera, terkait pembebasan sandera. Kami sangat berharap negara-negara lain akan mendu­kungnya,” ujar Blinken, di Arab Saudi, seperti dikutip dari Strait Times, Kamis (21/3/2024).

“Saya pikir itu akan mengirimkan pesan yang kuat, sinyal yang kuat,” katanya, kepada media Arab Saudi, Al Hadath, pada 20 Maret 2024.

Baca juga : KPK: Silakan Laporkan

AS, sekutu utama Israel itu, sebelumnya telah memveto pe­mungutan suara DK PBB. Tera­khir, Februari lalu, AS menolak penggunaan istilah “segera” dalam rancangan resolusi yang diajukan Aljazair.

Namun, dalam beberapa pe­kan terakhir, Washington DC telah meningkatkan tekanan pada Israel, sambil bersikeras bahwa Hamas harus segera membebaskan para sandera yang ditahan sejak serangan Hamas ke Israel, 7 Oktober 2024.

Perdana Menteri Israel Ben­jamin Netanyahu telah berjanji menghancurkan Hamas, sebagai balasan atas serangan tersebut. “Tentu saja, kami mendukung Israel dan haknya untuk mem­pertahankan diri. Namun pada saat yang sama, kita fokus pada melindungi warga sipil, mem­beri mereka bantuan kemanu­siaan,” kata Blinken.

Blinken bertemu dengan Men­teri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan dan kemudian mengadakan pembi­caraan dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman pada 20 Maret 2024, dalam lawatan regional pertama, mencakup Mesir pada 21 Maret 2024 dan Israel pada 22 Maret 2024.

Baca juga : Disayangkan Ibunda Sabda

Lawatan keenam Blinken ke Timur Tengah sejak 7 Ok­tober 2023, berjalan paralel dengan pembicaraan di Qatar, tempat para mediator bertemu untuk hari ketiga, dalam upaya mengamankan gencatan sen­jata, meski kecil kemungkinan kesepakatan bakal terjadi dalam waktu dekat.

Rencana yang sedang dibahas di Qatar meliputi menghentikan pertempuran untuk sementara, pertukaran para sandera ditukar dengan para tahanan Palestina dan pengiriman pasokan bantuan ke Gaza ditingkatkan.

Invasi Israel sejak 7 Oktober di Jalur Gaza telah menewas­kan 31.923 orang dan melukai 74.096 lainnya. Sekitar 1.140 orang tewas dalam serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober dan 250 orang disan­dera, menurut data Israel, dan 132 orang masih hilang.

Jumlah korban tersebut tidak menggugurkan niat Perdana Menteri (PM Israel) Netanyahu yang akan membumihanguskan Rafah, di Jalur Gaza selatan. Ne­tanyahu mengatakan persiapan sedang dilakukan.

Baca juga : PDIP Merasa Dekat Dengan Gerindra

Dalam pernyataannya, Netanyahu mengatakan akan segera menyetujui rencana evakua­si warga sipil Palestina dari wilayah pertempuran, setelah dia mendapat lampu hijau melakukan operasional militer di Rafah. LDU

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka Cetak, Halaman 14, edisi Jumat, 22 Maret 2024 dengan judul "Demi Bebasin Warga Israel Yang Disandera Hamas, Amerika Ajukan Proposal Resolusi Gencatan Senjata"

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.