Dark/Light Mode

Dubes RI Untuk Jerman Arif Havas Oegroseno Terima Kunjungan Kepala BP2MI

Sabtu, 4 Mei 2024 06:22 WIB
Dubes Arif Havas Oegroseno (kanan) menerima Kepala BP2MI di KBRI Berlin, Jerman, Selasa (30/4/2024). (Foto: Dok. BP2MI)
Dubes Arif Havas Oegroseno (kanan) menerima Kepala BP2MI di KBRI Berlin, Jerman, Selasa (30/4/2024). (Foto: Dok. BP2MI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Jerman Arif Havas Oegroseno melihat ada peluang untuk menambah jumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bekerja di negara yang dijuluki Negeri Bir itu.

Menurut Havas, Pemerintah Jerman memberikan kemudahan bagi pekerja migran dengan skill (keahlian khusus) untuk bekerja dan tinggal sesuai amandemen ‘Skilled Immigration Act’. Pemerintah Jerman berharap dapat menarik setidaknya 60 ribu orang pekerja dengan keahlian khusus tiap tahunnya.

“Targetnya, pekerja dari negara-negara non Eropa,” info Dubes Havas, dalam keterangan tertulisnya usai menerima Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Berlin, Selasa (30/4/2024).

Baca juga : Dubes Thailand Untuk Indonesia Prapan Disyatat Happy Festival “Perang Air” Meriah

Dubes Havas menambahkan, KBRI Berlin siap memberikan bantuan kepada para PMI yang tertarik mencoba peruntungan di Jerman. BP2MI pun diminta membantu menyaring PMI, untuk memudahkan proses memulai pekerjaan di Jerman.

KBRI Berlin berharap, PMI terpilih, bisa mengisi sekitar 1,98 juta lapangan pekerjaan untuk pekerja dengan keahlian khusus.

Sementara Kepala BP2MI Benny Rhamdani menyatakan, pihaknya selama ini telah menerapkan program Triple Win untuk penempatan PMI ke Jerman skema Government to Government (G to G) sektor tenaga kesehatan.

Baca juga : Dubes Ukraina Untuk Indonesia Vasyl Hamianin Curhat Serangan Rusia Sudah Dekati Rumah

“Ini tentunya akan membuka peluang yang sangat besar bagi pekerja kita,” ujar Benny dalam keterangan tertulisnya, Rabu (1/5/2024).

Dubes Havas menambahkan, saat ini 60 persen kebutuhan pekerja di Jerman adalah di sektor tenaga kesehatan (nurse) dengan kisaran gaji antara 2.500 euro (Rp 43 juta) hingga 3900 euro (Rp 67,5 juta) per bulan.

Selain itu, para perawat ini juga akan mendapatkan penyetaraan profesi selama bekerja di Jerman, sehingga ketika mereka kembali ke Indonesia, akan menjadikan mereka perawat yang lebih profesional dengan pengalaman internasional.

Baca juga : Dubes Italia Untuk Indonesia Benedetto Latteri Promosi Budaya Lewat Festival Film

Karena meningkatnya permintaan pekerja dengan keahlian khusus di Jerman, BP2MI mendorong agar skema penempatan tidak hanya diisi oleh PMI dengan skema G to G. Namun peluang ini juga diharapkan dapat dibuka melalui skema P to P (private to private).

“BP2MI dan KBRI Berlin akan bersama-sama mengawasi dengan ketat, agar nantinya penempatan melalui skema P to P berjalan sesuai prosedur dan aturan yang berlaku di kedua negara,” pungkas Benny.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.