Dark/Light Mode

Imbas Penembakan Pensacola, Pentagon Stop Pelatihan Militer Untuk Arab Saudi

Rabu, 11 Desember 2019 08:08 WIB
Ilustrasi Pentagon, Kantor Utama Angkatan Bersenjata AS (Foto: Wikipedia)
Ilustrasi Pentagon, Kantor Utama Angkatan Bersenjata AS (Foto: Wikipedia)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pentagon akhirnya memutuskan untuk menghentikan pelatihan operasional terhadap semua personel militer Arab Saudi.

Keputusan itu diambil sebagai imbas atas aksi penembakan oleh Letnan Dua Saudi, Mohammaed Saeed Alshamrani (21) di pangkalan udara Angkatan Laut Amerika Serikat (AS), Naval Air Station, Pensacola, Florida, Jumat (6/12).

Pejabat senior pertahanan AS mengatakan, langkah itu dimaksudkan untuk memungkinkan peninjauan yang lebih luas terhadap prosedur keamanan, yang akan diterapkan bagi sekitar 5.000 siswa militer internasional di AS. Terutama bagi 850 siswa militer dari Saudi.

Baca juga : Pengoperasian Tol Japek II Mundur 5 Hari

"Pelatihan untuk siswa militer Saudi di semua pangkalan yang ada di Florida: Naval Air Station Pensacola, Naval Air Station Whiting Field, dan Naval Air Station Mayport sudah distop sejak Senin (9/12)," ungkap Juru Bicara Angkatan Laut AS, Andriana Genualdi, seperti dikutip Reuters, Rabu (11/12).

Alshamrani merupakan siswa militer Saudi yang mengikuti program pelatihan Angkatan Laut AS, yang dirancang untuk membina hubungan dengan sekutu asing.

Dia telah memulai pelatihan di Amerika Serikat pada tahun 2017 dan telah berada di daerah Pensacola selama 18 bulan terakhir.

Baca juga : Usut Tuntas Tragedi Pensacola, Raja Salman Kerahkan Pasukan Keamanan Saudi

Insiden brutal penembakan ini terjadi ketika pemerintahan Presiden Donald Trump berupaya mempertahankan hubungan hangat dengan Riyadh, di tengah tensi tinggi hubungan Saudi dengan Iran, yang merupakan rival kuatnya di kawasan Timur Tengah.

"Arab Saudi adalah partner lama kami. Kami memiliki kepentingan keamanan bersama," ujar Sekretaris Menteri Pertahanan AS, Mark Esper, pada pekan lalu.

Esper menambahkan, pasca penembakan, ia telah menginstruksikan angkatan bersenjata untuk meninjau keamanan di pangkalan militer, dan menyaring setiap tentara asing yang datang ke AS untuk mengikuti pelatihan.

Baca juga : Warga Irak Rayakan Rencana Pengunduran Diri Sang Perdana Menteri

Komando Utara AS juga telah memerintahkan semua instalasi militer untuk meninjau langkah-langkah perlindungan pasukan, dan meningkatkan strategi keamanan secara acak.

"Komandan lokal di AS juga memiliki wewenang untuk menetapkan langkah-langkah penanggulangan lebih lanjut, sesuai kebutuhan pangkalan," tutur Juru Bicara Komando Utara AS, seperti dilansir Reuters, Rabu (11/12). [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.