Dark/Light Mode

Topan Ursula Hantam Filipina Saat Natal, 10 Tewas

Kamis, 26 Desember 2019 06:07 WIB
Warga menyaksikan rumah yang rusak dihantam Topan Ursula di Tacloban, propinsi Leyte, Visayas. (AFP/Bobbie Alota)
Warga menyaksikan rumah yang rusak dihantam Topan Ursula di Tacloban, propinsi Leyte, Visayas. (AFP/Bobbie Alota)

RM.id  Rakyat Merdeka - Topan Phanfone atau Topan Ursula menghantam wilayah Visayas, Filipina tengah di Hari Natal, Selasa (24/12). Bencana alam itu membuat Natal di negara yang mayoritas penduduknya beragama Katholik tersebut menjadi sendu.

Topan merobohkan rumah-rumah dan pohon-pohon, serta menyebabkan listrik padam di wilayah yang paling rawan terdampak badai di Filipina. Dilansir Inquirer.net, Setidaknya 10 orang dilaporkan tewas. Masing-masing satu di kota Kananga dan Abuyog di provinsi Leyte dan delapan, termasuk seorang bocah laki-laki berusia 3 tahun, di propinsi Iloilo dan Capiz.

Enam orang lainnya dilaporkan hilang di Iloilo. Lebih dari 16.000 orang menghabiskan malam di pusat-pusat evakuasi. Sedangkan sekitar 25 ribu orang yang berusaha pulang untuk merayakan Natal terdampar di pelabuhan-pelabuhan, bandar dan terminal.

Baca juga : Pangeran Philip Bisa Natalan Di Rumah

Maskapai penerbangan domestik yang melayani rute ke Visayas membatalkan 40 penerbangan, tetapi Bandara Internasional Ninoy Aquino di Manila tetap sibuk karena penerbangan ke dan dari bagian negara itu tidak terpengaruh badai.

"Itu menakutkan. Jendela kaca pecah dan kami berlindung di tangga," ujar Ailyn Metran kepada AFP, seraya menambahkan bingkai jendela logam terbang dan jatuh ke mobil yang diparkir di luar gedung.

Metran mengatakan dia bersama anaknya, menghabiskan malam di kantor dinas cuaca setempat, tempat suaminya bekerja. Selang beberapa jam, Metran dan keluarganya kembali ke rumah mereka di pusat kota Tacloban pada Rabu (25/12) pagi, untuk menemukan kedua anjingnya. Namun meskipun anjing berhasil diketemukan selamat, dia mengatakan, lantai rumahnya tertutup lumpur dan sebatang pohon tumbang di atas sebuah rumah di dekatnya.

Baca juga : Ini Kata Pimpinan KPK Soal Tiga Nama Calon Dewas

Badan cuaca menyebut bahwa Topan Phanfone cenderung menguat pada Selasa (24/12) malam dan bergerak dengan kecepatan 195 kilometer per jam. Dengan kecepatan seperti itu, disebutkan dapat merobohkan pohon-pohon kecil dan menghancurkan rumah-rumah yang terbuat dari meterial ringan.

Selain itu diperkirakan akan lebih banyak pulau di sepanjang jalur yang topan Phanfhone dihantam oleh angin kencang dan hujan deras sebelum akhirnya Topan Phanfone bertiup ke Laut Cina Selatan pada Kamis (26/12) pagi.

Meskipun lebih lemah, Topan Phanfone bergerak mengikuti jalur yang mirip dengan Topan Super Haiyan. Pada 2013, Topan Super Haiyan mencatatkan sebagai topan paling mematikan di Filipina dengan korban tewas atau hilang mencapai lebih dari 7.300 orang.[MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.