Dark/Light Mode

Tunjukkan Permusuhan, Ketua DPR AS Robek Naskah Pidato Trump

Rabu, 5 Februari 2020 14:29 WIB
Ketua DPR AS Nancy Pelosi merobek salinan pidato kenegaraan Presiden Donald Trump. (Foto AFP)
Ketua DPR AS Nancy Pelosi merobek salinan pidato kenegaraan Presiden Donald Trump. (Foto AFP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Suasana permusuhan antara Partai Demokrat dan Donald Trump sangat terasa dalam acara pidato kenegaraan di Gedung Kongres AS, US Capitol, Washington DC, Amerika Serikat.

Ketua DPR Nancy Pelosi (Partai Demokrat) merobek salinan pidato kenegaraan State of the Union (SOTU) Trump. Ketika itu, Trump usai menyelesaikan pidatonya sekitar 90 menit. Saat itu Trump yang berdiri membelakangi Pelosi sehingga tidak melihat kejadian tersebut.

Kejadian pada Selasa (4/2) malam waktu setempat itu diawali dengan momen permusuhan ketika Trump tidak membalas uluran tangan Pelosi mengajaknya bersalaman. Ketegangan terasa di antara mereka. Keduanya tidak sungkan menunjukkan ketidaksenangan satu sama lain di depan umum.

Baca juga : Kunjungi Pengungsian, Bamsoet Hibur Anak-Anak Korban Banjir

Seperti diberitakan AFP, Rabu (5/2), Trump berpidato mengungkapkan berbagai pencapaiannya selama ini. Duduk dalam keheningan di belakang presiden, Pelosi mengerutkan kening, berulang kali menggelengkan kepalanya dan tersenyum sinis mendengar ucapan Trump. Pemaparan Trump soal keberhasilannya terasa tak masuk akal bagi Pelosi. 

Ia menunggu sampai Trump selesai pidato. Pelosi lalu bangkit dari kursinya dan merobek salinan pidato itu. Pelosi berdiri di samping Wakil Presiden AS Mike Pence yang bertepuk tangan usai pidato Trump.

Para wartawan kemudian menanyai Pelosi mengenai sikapnya itu. Tanpa berusaha menyembunyikan rasa geramnya Pelosi mengatakan, " Itu merupakan hal yang sopan untuk dilakukan, dibanding alternatif lainnya."

Baca juga : Grab Gerak Cepat Pecat Driver

Dan dalam tweet lanjutannya, Pelosi yang berusia 79 tahun itu mengatakan Demokrat "tidak pernah berhenti mengulurkan tangan persahabatan untuk menyelesaikan pekerjaan."

Sebelum insiden perobekan itu, Pelosi juga mengabaikan tradisi pemanggilan presiden saat akan berpidato. Lazimnya, ketua DPR akan mengatakan, "Para anggota Kongres, saya memiliki hak istimewa tinggi dan kehormatan tersendiri untuk menghadirkan kepada Anda, Presiden Amerika Serikat." Namun kali ini Pelosi hanya memperkenalkan Trump dengan mengatakan: "Para anggota Kongres, Presiden Amerika Serikat."

Pidato kenegaraan Trump disampaikan sehari menjelang keputusan persidangan pemakzulan Trump di level Senat AS. Trump tidak menyinggung tentang pemakzulan dalam pidatonya. Pelosi merupakan salah satu tokoh terdepan di balik proses pemakzulan Trump.

Baca juga : Selundupkan Harley, DPR Minta Ari Askhara Diproses Hukum

DPR yang mayoritas anggotanya dari Partai Demokrat menyatakan Trump dimakzulkan. Tapi ini belum cukup, pemakzulan terjadi jika ada lampu hijau dari Senat. Trump diyakini akan selamat dari proses pemakzulan karena mayoritas anggota Senat yang berasal dari Partai Republik menunjukkan sinyal mendeklarasikan Trump tidak bersalah.

Dalam proses pemakzulan ini, Trump menghadapi dua dakwaan, yakni penyalahgunaan wewenang dan menghalangi penyelidikan Kongres AS. [MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.