Dark/Light Mode

Dubes Inggris Owen Jenkins Ajak Pelajar Luar Jawa Lamar Chevening

Jumat, 21 Februari 2020 20:56 WIB
Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins
Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins

RM.id  Rakyat Merdeka - Kedutaan Besar Inggris di Jakarta mengadakan acara penyambutan penerima beasiswa Chevening 2018-2019, yang baru saja menyelesaikan studi mereka di Inggris.

Dalam acara Kamis malam (20/2), Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins menyampaikan keinginannya agar lebih banyak masyarakat Indonesia, terutama di luar Pulau Jawa mengikuti program beasiswa pascasarjana Chevening.

“Saya ingin (program ini) menjangkau area yang lebih luas secara geografis. Kami banyak mendapatkan pendaftar dari Jakarta dan pulau Jawa. Saya ingin mendorong masyarakat dari daerah-daerah lain untuk melihat bahwa program ini juga dapat mereka ikuti,” katanya.

Selain jangkauan geografis yang lebih luas, ia juga menginginkan jumlah perempuan dan laki-laki yang seimbang, serta representasi dari berbagai kelompok masyarakat.

Baca juga : Belajar Kearifanmas dari Walisongo (2)

“Mereka yang tergolong dalam kelompok minoritas juga harus melihat ada kesempatan dalam program ini, sebagaimana bagi mereka yang berada di kelompok mayoritas,” ujarnya.

Owen Jenkins mengatakan, program beasiswa tersebut sangat cocok bagi mereka yang ingin menempuh pendidikan tinggi di Inggris Raya. Alasannya karena seluruh pembiayaan, termasuk biaya pendidikan, kehidupan, dan perjalanan dari dan ke Indonesia ditanggung Pemerintah Inggris.

“Pendaftaran akan kembali dibuka pada Agustus hingga November, dan seluruh prosesnya berbasis online. Pengumuman akan dibuat pada pertengahan atau akhir Agustus,” katanya.

Sementara itu, Alumni Chevening 2019-2020 Kirana Agustina mengatakan, ia sangat mengagumi program beasiswa ini. Karena di sana, ia tidak hanya kuliah, tetapi juga bisa mengeksplorasi budaya Inggris, dan bisa menjalin hubungan dengan penerima beasiswa serupa dari negara lain.

Baca juga : Belajar Kearifan dari Walisongo

“Ada dari 175 negara kalau nggak salah. Karena reputasi program ini kan memang menjadi salah satu yang terbaik di dunia. Para penerima beasiswa ini masing-masing punya skill yang berbeda. Di situ menurut saya merupakan salah satu kelebihan dari program beasiswa ini,” tuturnya.

Menurut Kirana, menempuh pendidikan S2 bukan hanya soal gelar, tapi juga harus bisa memaksimalkan networking yang ada. Tujuannya agar di masa depan peraih gelar S2 itu bisa me- manfaatkan jaringan tersebut.

“Contohnya kenapa saya pilih London, itu karena saya pikir London itu kayak land of opportunity, semua NGO besar ada di sana, berbagai even ada di sana, jadi lebih banyak hal yang bisa saya raih,” ucapnya.

Kirana juga mencontohkan manfaat yang dia peroleh sebagai alumni program beasiswa bergengsi itu. Saat ini, Kirana bekerja di Global Plastic Action Partnership. Perusahaan tersebut bekerja sama dengan pemerintah, perusahaan swasta, dan berbagai organisasi lainnya.

Baca juga : Besok Menteri BKS Temani Jokowi Tinjau Pelabuhan Patimban

“Setiap ketemu klien atau kolega dari perusahaan lain selalu ditanya, ‘Kamu Chevening alumni? Jadi kayak ada semacam tambahan manfaat. Dan itu nggak hanya di bidang saya,” tuturnya.

Kirana pun mendorong agar lebih banyak mahasiswa yang mendaftar program ini. Sebab program tersebur bisa sangat membantu bagi mahasiswa Indonesia ketika dia masuk ke dunia kerja.

Program dimulai pada tahun 1983. Sekarang telah melahirkan 1.800 alumni Chevening yang tersebar di seluruh Indonesia. [NDA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.