Dark/Light Mode

Lockdown Tak Cukup Tangkal Covid-19, Lakukan Ini Juga

Senin, 23 Maret 2020 10:45 WIB
Foto dari 22 Maret 2020, menunjukkan Turin yang sepi selama pemberlakuan coronavirus di Italia. (Foto EPA-EFE)
Foto dari 22 Maret 2020, menunjukkan Turin yang sepi selama pemberlakuan coronavirus di Italia. (Foto EPA-EFE)

RM.id  Rakyat Merdeka - Satu per satu negara di dunia melakukan lockdown, menutup akses keluar masuk warganya demi menekan wabah Covid-19 dari Sars-CoV-2, keluarga virus corona. Namun, ahli kesehatan dari Badan Kesehatan Dunia PBB, WHO, Dr Mike Ryan menyebut, lockdown tidak cukup menghentikan Covid-19.

Dilansir Reuters, Minggu (22/3), Mike Ryan menyebut tindakan medis yang tepat sangat diperlukan untuk menghentikan bertambahnya jumlah pasien yang terjangkit virus ini.

"Yang perlu kita ingat adalah mencari semua yang terjangkit, mereka yang membawa-bawa virus dan mengisolasi mereka. Kita juga perlu mengumpulkan semua orang yang berinteraksi dengan pasien dan mengarantina mereka," jelas Dr Mike Ryan kepada BBC.

Baca juga : Perangi Covid-19, PWI Peduli Galang Dana

"Selama lockdown kita harus menguatkan tindakan medis kepada semua pasien. Bahaya jika saat lockdown dicabut dan masih ada yang membawa virus, jumlah penderita akan kembali naik," Ryan mewanti-wanti.

Seperti China dan kebanyakan negara di Asia, negara di Eropa dan Amerika Serikat juga mulai membatasi pergerakan warganya. Kebanyakan pekerja pun disarankan bekerja dari rumah dan membatasi aktivitas luar ruangan demi mengurangi penyebaran virus. Tempat publik seperti sekolah, tempat hiburan dan restoran pun ditutup.

Ryan menyebut China, Korea Selatan dan Singapura merupakan contoh baik pelaksanaan lockdown. Mereka menghentikan akses keluar masuk warga dan menjalankan tes kesehatan kepada semua orang yang mungkin terjangkit virus.

Baca juga : Bamsoet: Rapid Test Covid-19 Harus Dilakukan Merata

Eropa diharapkan melakukan hal serupa. Pasalnya, Benua Biru ini kini menjadi pusat penyebaran Covid-19.

"Setelah kita menekan penyebarannya, kita harus serang virusnya. Kita harus lawan sekarang juga," tegas Ryan.

Italia menjadi negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak di dunia. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson bahkan mengingatkan layanan kesehatan nasional Inggris bisa kewalahan menangani kasus ini jika warganya tidak membatasi diri dalam kegiatan sosial. Inggris berencana melakukan tes kesehatan bagi lebih banyak warganya dalam beberapa pekan ke depan. 

Baca juga : Tangkal Covid-19, Ikon Kota London Sepi Pengunjung

Meski vaksin sudah mulai dibuat, Ryan meminta semua orang untuk realistis. "Vaksin masih dalam proses penyempurnaan. Kita tidak tahu kapan akan bisa didistribusikan. Sekarang kita harus lakukan hal yang perlu kita lakukan," tandasnya. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.