Dark/Light Mode

Komunitas Sopir Taksi Pakistan di Barcelona Ngasih Tumpangan Gratis ke Paramedis

Sabtu, 11 April 2020 06:56 WIB
Sheraz Syed siap mengantar parsel makanan untuk para tuna wisma dan mereka yang membutuhkan - titipan para pemilik toko grosir komunitas Pakistan - sambil memberi tumpangan gratis untuk para pekerja medis di Barcelona. (Foto: Sheraz Syed/Al Jazeera)
Sheraz Syed siap mengantar parsel makanan untuk para tuna wisma dan mereka yang membutuhkan - titipan para pemilik toko grosir komunitas Pakistan - sambil memberi tumpangan gratis untuk para pekerja medis di Barcelona. (Foto: Sheraz Syed/Al Jazeera)

 Sebelumnya 
Namun, Barcelona pernah mencatat kasus Covid-19 yang melibatkan sopir taksi. Lima sopir taksi dirawat karena terinfeksi virus tersebut.

"Menakutkan, manakala kita mengetahui kabar teman kita dirawat di RS karena Corona. Apalagi, beberapa dari mereka pernah makan di rumah saya. Selalu ada risiko," ungkap Syed.

Demi menekan laju penyebaran Covid-19, Barcelona membatasi trafik taksi hingga 20 persen per hari. Sopir taksi pun hanya boleh beroperasi seminggu sekali. Namun, itu tak menyurutkan semangat Gondal Cs untuk berbagi tumpangan dengan tenaga medis.

Baca juga : Hadapi Corona, KLHK Beli Hasil Petani Dan Kasih Gratis Ke Tenaga Medis

"Kami tetap berupaya memberi tumpangan gratis kepada para pekerja medis, semampu kami," tutur Gondal.

Wabah Covid-19 di Spanyol, turut berimbas pada anjloknya perekonomian. Ribuan orang telah di-PHK. Sopir taksi pun ikut kena dampak.

"Kami tidak mendapat bantuan ekonomi dari pemerintah. Hanya pekerja mandiri atau wirausaha yang masih bisa bekerja. Selebihnya, sudah dipecat," klaim Syed.

Baca juga : Potensi Ekspor Tanaman Hias Buka Peluang untuk Optimalkan Gratieks

Upaya memberi tumpangan gratis yang dilakukan para sopir taksi itu memang patut diapresiasi. Namun, bahaya juga mengintai kesehatan mereka. Apalagi, tak semua sopir taksi punya uang untuk membeli pembatas yang memisahkan area sopir dan penumpang.

Inisiatif para sopir taksi asal Pakistan ini, rupanya menumbuhkan semangat berbagi di komunitas Pakistan lainnya di Spanyol. Para pemilik toko grosir ikutan menitip parsel makanan di bagasi para sopir taksi, untuk dibagikan ke para tuna wisma dan orang-orang yang membutuhkan.

Mereka juga menjahit ratusan masker dan jubah medis untuk para pekerja medis di Pusat Kebudayaan Islam Catalan.

Baca juga : Waspada Boleh, Tapi Jangan Sampai Panik

Sejak pertama kali terdeteksi pada 30 Januari 2020, Spanyol telah mencatat 152 ribu kasus Covid-19, yang berujung dengan 15 ribu angka kematian. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.