Dark/Light Mode

Jadi Kandidat PM Thailand

Putri Raja Siapa Yang Berani Lawan

Sabtu, 9 Februari 2019 09:35 WIB
Putri Ubolratana. (Foto ST)
Putri Ubolratana. (Foto ST)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ada yang mengejutkan dalam bursa pemilihan Perdana Menteri (PM) Thailand. Putri sulung pasangan al- marhum Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej dan Ratu Sirikit, men- calonkan diri sebagai PM. Siapa yang berani lawan?

Putri Ubolratana Rajakanya Siri- vadhana Barnavadi yang juga kakak kandung Raja Thailand saat ini, Vaji- ralongkorn, akan melawan petahana Prayut Chan-ocha dalam pemilihan 24 Maret mendatang. Ubolrataan yang kini berusia 67 tahun diusung partai politik Thai Raksa Chart. Partai tersebut dibentuk dan dijalankan klan poli- tik Thaksin Shinawatra, eks PM yang digulingkan dan mengasingkan diri di luar negeri. Partai ini pula yang memenangkan adik bungsu Thaksin, Yingluck Shinawatra dalam Pemilu 2011. Namun, Yingluck dijatuhkan junta militer Thailand pimpinan Prayuth melalui pengadilan kasus korupsi skema bantuan pangan bagi warga miskin.

“Partai telah mencalonkan sang putri sebagai calon tunggalnya, orang yang berpendidikan dan terampil, sebagai pilihan yang pal- ing cocok,” beber Pemimpin Partai Thai Raksa Chart, Preechapol Pongpanich seperti dikutip AFP, kemarin.

Baca juga : Sandi Ziarah Ke Makam Raja Samudra Pasai

“Saya percaya tidak akan ada masalah hukum dalam hal kualifikasi tetapi kita harus me- nunggu Komisi Pemilihan untuk mendukung pencalonannya,” sambung Pongpanich.

Pencalo- nan putri kerajaan Thailand itu telah diterima PM Prayuth. Kemarin, hari terakhir untuk pendaftaran kandidat anggota parlemen dan nama calon perdana menteri. Nama Putri Ubolratana telah didaftarkan ke Komisi Pemilihan di hari terakhir pendaftaran.

Channel News Asia mengabarkan, Komisi Pemilihan Thailand akan mengesahkan para kandidat perdana menteri 15 Februari 2019. Tidak diketahui apakah pencalonan Putri Ubolratana ini mendapat restu dari Raja Maha Vajiralongkorn. Pasalnya, di Thailand belum pernah ada anggota kerajaan yang menjabat sebagai perdana menteri sejak negara itu menjadi monarki konstitusional tahun 1932.

Baca juga : Pemilu Thailand 24 Maret 100 Partai Siap Manggung

Langkah Ubolratana ini akan menandai langkah baru dari tradisi bangsawan negara itu yang tidak mengambil peran dalam politik. Pemilu ini tadinya diprediksi banyak pengamat sebagai pertempuran antara sosok populis sekutu Thaksin dengan kerajaan dan junta militer. Tetapi pencalonan Putri Ubolratana oleh Partai Raksa Chart dapat menantang dinamika pemilu.

PM Prayut telah memimpin junta selama hampir lima tahun. Dia me- nyusun konstitusi baru dalam upaya menyusun kembali sistem politik agar tentara bisa memiliki pijakan usai Pemilu 24 Maret mendatang.

“Saya tidak bermaksud memperluas kekuatan saya, tapi saya melakukan ini untuk kepentingan negara dan rakyat,” ujarnya.

Baca juga : Kembangkan Mobil Listrik, Pemerintah Siapkan Insentif

Masuknya Putri Ubolratana dalam bursa calon perdana menteri disebut akan menggoncang rencana militer tersebut. Langkah Prayut untuk kembali berkuasa tak akan mudah. Sebab, meskipun menjadi monarki konstitusional sejak 1932, keluarga kerajaan tetap sangat berpengaruh di seluruh Negeri Gajah Putih. Putri Ubolratana yang lahir di Swiss memiliki 3 saudara kandung, yakni Vajiralongkorn, putri Maha Chakri Sirindhorn dan Putri Chulabhorn. Dia belajar matematika dan biokimia di Massachusetts Institute of Technology dan dianugerahi gelar master di bidang kesehatan masyarakat dari University of Ca- lifornia.[OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.