Dark/Light Mode

Diumumkan Al-Sudais di Twitter

Masjidil Haram-Nabawi Segera Normal Kembali

Kamis, 30 April 2020 04:31 WIB
Ilustrasi Masjidil Haram. (Foto: Istimewa)
Ilustrasi Masjidil Haram. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kabar baik datang dari Arab Saudi. Masjidil Haram dan Masjid Nabawi segera dibuka kembali untuk aktivitas ibadah seperti biasanya. Hal itu diumumkan langsung Imam Besar Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, Syekh Abdul Rahman Al-Sudais.

Lewat akun twitter @HaramainInfo, Al-Sudais, menyebut umat Islam bisa kembali menggunakan dua masjid tersebut untuk beribadah seperti sedia kala. "Saya membawa kabar baik kepada umat Muslim dunia, aktivitas ibadah di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi segera bisa normal kembali," ujarnya, kemarin.

Sejak awal Maret 2020, Masjidil Haram dan Masjid Nabawi ditutup dari penyelenggaraan ibadah guna mengantisipasi penyebaran Covid-19. Begitu pun selama Ramadan, aktivitas di dua masjid itu dibatasi, meski masih menggelar salat tarawih bagi pengurus masjid dan pihak kerajaan.

Baca juga : Kabar Gembira, Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Segera Dibuka Untuk Umum

Nah, dalam waktu dekat, umat Islam bisa kembali malaksanakan ibadah, baik itu itiqaf, salat wajib, tawaf, maupun ziarah ke makam Nabi Muhammad. Seperti dilansir Theislamicinformation, Rabu (29/4), pencabutan penangguhan ibadah di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi itu ditetapkan setelah Kementerian Haji dan Umrah Saudi melakukan sterilisasi serta memastikan seluruh area aman dari paparan Covid-19. Saat itu, Syekh Al-Sudais beserta rombongan juga turut melakukan upaya sterilisasi di seluruh area Masjidil Haram, termasuk Kabah.

Syekh Al-Sudais menjelaskan, pembukaan akses untuk Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dilakukan dengan penghitungan cermat. "Kita tidak terburu-buru untuk membuka dua masjid suci, karena semua langkah yang diambil adalah untuk kebaikan bersama," sebutnya. Syekh Al-Sudais mengajak semua umat Islam di dunia untuk terus berdoa melawan pandemi Covid-19. "Kami meminta Muslim dunia untuk berdoa untuk pengurus dua masjid suci supaya dalam keadaan baik," harapnya.

Sterilisasi yang dilakukan otoritas Saudi menggunakan alat khusus yang dikenal dengan istilah teknologi ozon, untuk memastikan proses disinfeksi berjalan efektif. Sejumlah penelitian telah membuktikan ozon dapat menjadi disinfektan yang efektif, baik di udara maupun dalam air. Teknologi ozon juga dimanfaatkan sebagai disinfektan saat mensterilkan tempat-tempat yang telah terkontaminasi virus SARS.

Baca juga : Virus Corona Sudah Sampai di Arab Saudi, Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Makin Dijaga Ketat

Selain itu, Saudi juga berencana mengurangi pemberlakuan jam malam. Seperti dikutip AFP, Minggu (26/4), jam malam akan dilonggarkan antara pukul 9 pagi hingga 5 sore. Supermarket serta usaha ritel lainnya diizinkan beroperasi hingga 13 Mei 2020.

Akan tetapi, kebijakan tersebut tidak berlaku di Kota Mekkah. Pasalnya, kota kelahiran Nabi Muhammad SAW itu masih dianggap zona merah, karena jumlah orang yang terinfeksinya tertinggi di Saudi. Penerapan lockdown di Kota Mekkah tak ada yang berubah. Penduduk Mekkah masih harus berdiam diri di rumah seharian penuh.

Pada Rabu (29/4) worldometers melaporkan ada pertambahan kasus sebanyak 1.266 di Saudi. Dengan demikian, jumlah kasus corona di Saudi mencapai 20.007, dengan kematian 1.532 orang.

Baca juga : Perbaikan LAA Selesai, Perjalanan KRL di Stasiun Manggarai Berangsur Normal

Terlepas dari kabar tersebut, hingga kini otoritas Saudi belum mengumumkan kepastian ibadah haji yang akan digelar pada Juli 2020. Saudi baru memperingatkan umat Islam untuk menunda sementara persiapan ibadah tahunan tersebut. Tahun lalu, tercatat ada 2,5 juta umat Islam yang melakukan ibadah haji ke Saudi. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.