Dark/Light Mode

Dikriminalisasi Israel, Palestina Minta Tolong Ke Jokowi

Rabu, 10 Juni 2020 08:46 WIB
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh menyurati Presiden Jokowidodo. (Foto Sefa Karacan/Anadolu Agency)
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh menyurati Presiden Jokowidodo. (Foto Sefa Karacan/Anadolu Agency)

RM.id  Rakyat Merdeka - Konflik Palestina dan Israel tidak ada tanda-tanda berhenti. Yang ada justru makin memanas. Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, sampai menyurati Presiden Jokowi. Dia minta tolong, Indonesia turun tangan menindak Israel yang terus melakukan kejahatan terhadap rakyat Palestina.

Surat yang diterbitkan Jumat (5/6) itu baru menyebar di kalangan wartawan kemarin. Dalam surat 3 halaman tersebut, Ismail Haniyeh, memulai suratnya dengan mendoa- kan Jokowi agar sukses memimpin Indonesia. Khususnya dalam menghadapi perang melawan pandemi Covid-19.

Di Palestina, lapor Ismail, Israel sedang memainkan skema licik di tengah wabah. Zionis memanfaatkan isu Covid-19 untuk mempercepat rencana “Kesepakatan Abad Ini”. Kesepakatan tersebut antara lain mengubah status quo Masjid Al-Aqsa, blokade paksa terhadap Jalur Gaza, mempercepat proses Yahudisasi, memperluas pemukiman ilegal, dan rencana untuk mencaplok sebagian besar wilayah Tepi Barat dan Lembah Jordan.

Baca juga : Indonesia Bersama Palestina di Tengah Pandemi Covid-19

Pelanggaran yang dilakukan Israel itu, kata dia, adalah bentuk ancaman terhadap rakyat Palestina dan umat Islam pada umumnya. Untuk itu, ia meminta Jokowi memberikan tanggapan atas 5 poin penting yang disampaikan dalam surat tersebut.

Di poin pertama, pemimpin gerakan pertahanan Islam yang bermarkas di Jalur Gaza itu meminta Jokowi segera turun tangan menangani kejahatan dan kebijakan rasis yang dilakukan dengan pendudukan Israel di Tepi Barat dan Lembah Jordan.

“Umat Islam harus bersatu,” ajak Ismail, seraya meminta Jokowi untuk ikut melindungi tempat-tempat suci umat Islam dari proses Yahudisasi.

Baca juga : Permintaan Tinggi, Industri Alkes Diminta Kerek Produksi

Kedua, ia memohon Jokowi ikut mengintensifkan komunikasi dengan negara-negara lain dalam memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina. Termasuk memobilisasi dukungan dari organisasi di tingkat regional maupun internasional dalam menginvestigasi kejahatan yang dilakukan Israel.

“Posisi yang demikian tentu akan dapat menekan pendudukan Israel,” sambungnya. 

Ketiga, ia menyerukan diadakannya Konferensi Tingkat Tinggi Islam untuk mendukung posisi Palestina. Menurutnya, umat Islam juga harus memperkuat jaringan politik, diplomatik, ekonomi, dan media untuk mewujudkan kemerdekaan Palestina, sesuai dengan hak dan sah.

Baca juga : PDIP-Gerindra Koalisi di Pilkada Kota Depok

Keempat, ia meminta Jokowi untuk menolak tindakan eksploitasi dari normalisasi yang dilakukan dengan beberapa negara Arab dan negara Islam dalam mengimplementasikan pe- mukiman Yahudi. “Seperti menusuk rakyat Palestina dari belakang, sementara Israel terus melancarkan agresi dan pelanggaran terhadap rakyat Palestina dan tanah mereka,” imbuhnya.

Terakhir, ia menyampaikan, pendudukan ilegal tersebut adalah bagian dari skema provokasi Israel untuk meningkatkan ketegangan di Tepi Barat.

“Rakyat Palestina tentu tidak akan tinggal diam menyaksikan pendudukan Israel dan pelanggaran semacam itu. Rakyat Palestina akan kokoh mempertahankan tanah mereka dan menjunjung tinggi hak-hak mereka,” tandasnya. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.