Dark/Light Mode

Pusat Dialog Antaragama Iran Kecam Trump Bawa-bawa Kitab

Rabu, 10 Juni 2020 21:07 WIB
Donald Trump berpose di depan Gereja St John`s Episcopal sambil memegang Alkitab. (Foto IPTC)
Donald Trump berpose di depan Gereja St John`s Episcopal sambil memegang Alkitab. (Foto IPTC)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pusat Dialog Antaragama dan Budaya,  Organisasi Budaya dan Hubungan Islam (Islamic Culture and Relations Organization/ ICRO) mengecam langkah Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menggunakan Kitab Suci di tengah aksi massa kematian George Floyd pekan lalu.

"Kami melihat tindakan yang mengecewakan dimana ajaran keagamaan dimanfaatkan sebagai legitimasi untuk tindakan ektremis, rasis dan tidak manusiawi yang berujung pada pelanggaran hak asasi manusia," bunyi pernyataan ICRO dalam rilis Kedutaan Besar Iran di Jakarta, Rabu (10/6).

Baca juga : Kewalahan Urus Demo, Trump Babak Belur

"Di dunia sekarang ini, nilai kemanusiaan mengalami kemerosotan akibat diskriminasi, kekerasan dan tindakan rasis. Para pembawa pesan Tuhan seperti Ibrahim, Musa, Yesus dan Muhammad dan umat mereka mengupayakan hukum yang adil, penuh cinta dan rasa persaudaraan," lanjut pernyataan itu lagi.

Sebelumnya, Presiden Iran Hassan Rouhani juga menyebut pose Trump yang membawa Alkitab di tengah aksi protes kematian George Floyd sebagai hal memalukan.

Baca juga : Restorasi Dialog, Modal Utama Pancasila Di Abad 21

"Itu (pose Trump) merupakan tindakan memalukan yang dilakukan oleh seorang presiden, yang ingin menunjukkan respons terhadap rakyatnya sendiri dengan membawa kitab suci (Alkitab)," kata Rouhani dalam pidatonya seperti mengutip AFP.

"Alkitab merupakan kitab suci yang mengajarkan kedamaian, ketenangan, dan kemanusiaan. Alkitab bukan kitab yang mengajarkan pembunuhan terhadap orang tak bersalah," sambungnya.

Baca juga : Mau Tambah Daftar Undangan, Trump Geser Lagi Jadwal KTT G7

Pada 1 Juni lalu, Trump berpose sambil membawa Alkitab di depan Gereja Episcopal St. John. Pasukan keamanan saat itu menembakkan bola merica dan bom asap ke arah pemrotes agar Trump bisa lewat.

Aksi massa itu terjadi di seluruh penjuru AS sebagai buntut kematian Floyd yang meningal setelah lehernya ditekan polisi kulit putih di Minneapolis pada 25 Mei lalu. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.