Dark/Light Mode

Paman Sam Tolak Klaim China di Laut China Selatan

Selasa, 14 Juli 2020 14:25 WIB
Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo
Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo

RM.id  Rakyat Merdeka - Amerika Serikat menolak klaim sepihak China atas sebagian besar perairan Laut China Selatan (LCS). Hal itu membuat geram Beijing, yang menuduh Washington menambah ketegangan antara dua negara. 

China memang sudah lama mengklaim hampir 90 persen wilayah LCS. Sikap Beijing ini memantik kritikan tajam sejumlah negara di Asia Tenggara, yang juga memiliki klaim atas sebagian LCS.

"Kami ingin membuat semuanya jelas dan tegas. Sikap Beijing atas sumber daya alam di sebagian besar LCS, benar-benar buruk. Begitu juga semua kampanye dan tindakan intimidasi yang dilakukan untuk mengklaim wilayah itu," ujar Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo pada Senin (13/7), seperti dikutip Reuters, Selasa (14/7).

Paman Sam sudah lama menolak China di LCS, dan berkali-kali mengirimkan kapal induknya berlayar di sana untuk menegaskan bahwa perairan tersebut adalah kawasan internasional.

Baca juga : KPK Geledah Kantor Bupati dan Dinas PUPR Lampung Selatan

"Dunia tidak akan mengizinkan Beijing memperlakukan LCS, seperti kekaisaran maritim mereka sendiri," tegas Pompeo.

Kedutaan China di Washington menanggapi ucapan Pompeo dengan kecut.

"AS sedang unjuk gigi dan pamer otot. Mereka mencoba membuat ketegangan dan menciptakan konfrontasi di kawasan," bunyi pernyataan Kedubes China di Washington, Selasa (14/07).

Selama ini, kebijakan AS terkesan ambigu untuk mendorong semua pihak menyelesaikan masalah sengketa LCS, sesuai hukum maritim internasional.

Baca juga : Menang di CAS, Man City Boleh Nimbrung di Liga Champions Musim Depan

Analis regional menyebut hal ini akan membuat ragu negara lain, untuk mengadopsi langkah AS demi mencegah China membuat "fakta di atas air" untuk menopang klaimnya.

Hubungan AS dan China terus memburuk enam bulan belakangan, terutama sejak pandemi Corona melanda. 

Kedua negara ini makin meruncingkan pertikaian, setelah AS menolak keputusan pemberlakuan hukum nasional di Hong Kong dan pemberlakuan komunitas Muslim Uighur.

Kini, pertikaian dua negara besar ini diperuncing dengan penolakan AS atas klaim China di LCS. Pengakuan China atas kepemilikan nyaris 90 persen wilayah LCS yang terkenal sumber daya alamnya ini mengundang protes Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Taiwan dan Vietnam.

Baca juga : Koalisi PDIP-Gerindra Hadapi Kekuatan PKS

China disebut hanya mengincar pasokan sumber daya energi sebesar 3 triliun dolar AS. Namun, klaim itu ditolak mentah-mentah oleh Negeri Tirai Bambu. Mereka menegaskan, semua klaim atas LCS murni karena ingin melindungi kedaulatan negara.

Beijing secara rutin menjelaskan ruang lingkupnya mengacu pada apa yang disebut nine-dashed line yang meliputi sekitar sembilan persepuluh dari 3,5 juta kilometer persegi LCS di peta China.

"Pada dasarnya inilah yang pertama kali disebut sebagai ilegal. Tidak punya dasar hukum," ujaf analis hukum internasional dari Center for Strategic and International Studies, Chris Johnson. [DAY]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.