Dark/Light Mode

Gara-gara Tiga Orang Kena Corona

Vietnam Evakuasi 80 Ribu Orang dari Kota Da Nang

Senin, 27 Juli 2020 20:57 WIB
Sejumlah penumpang di bandara kota Da Nang, Vietnam. (Photo ilustrasi by VnExpress/Dac Thanh)
Sejumlah penumpang di bandara kota Da Nang, Vietnam. (Photo ilustrasi by VnExpress/Dac Thanh)

RM.id  Rakyat Merdeka - Gara-gara akhir pekan kemarin ketahuan ada tiga warga lokal positif Covid-19, Pemerintah Vietnam akhirnya mengevakuasi 80 ribu orang. Kebanyakan mereka adalah turis lokal dari Kota Da Nang.

Ini merupakan kasus penularan virus Corona perdana, setelah sebelumnya Vietnam menikmati masa nol penularan selama dua bulan lebih. Proses evakuasi puluhan ribu orang dari spot pariwisata favorit Vietnam ini diperkirakan memakan waktu empat hari, dengan menggunakan maskapai penerbangan lokal. Direncanakan, akan ada 100 penerbangan dari Da Nang ke 11 kota di Vietnam.

Diberitakan Reuters, Senin (27/7), Kementerian Kesehatan Vietnam menyatakan, semua orang yang dievakuasi dari Da Nang wajib menjalankan karantina mandiri di rumah selama 14 hari. Selain itu, Kota Da Nang akan berhenti menerima pelancong selama 14 hari. Sementara semua acara keagamaan, olahraga, dan budaya akan ditangguhkan.

Baca juga : Jokowi Ngajak Satu Rasa, Khofifah Satu Frekuensi

Masyarakat juga diwajibkan memakai masker di tempat-tempat umum. Sedangkan pertemuan lebih dari 30 orang dilarang. Dalam pernyataan di situs web resminya, pemeritah Vietnam menyebut, langkah-langkah jaga jarak sosial akan berlaku hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Sebelumnya, Vietnam menerapkan aturan ketat karantina wilayah serta menjalankan program pengujian deteksi virus corona secara masif, sehingga berhasil menahan kasus infeksi pada angka 420 kasus saja dan nihil kematian.

Hingga saat ini, Vietnam masih menutup akses untuk wisatawan asing. Sementara itu, ada peningkatan pada kegiatan wisatawan domestik yang memanfaatkan potongan harga tiket pesawat dan paket liburan.

Baca juga : Bupati Lampung Utara Non Aktif dan Kroninya, Dieksekusi ke Rutan Bandar Lampung

Menyusul kemunculan kasus baru, Perdana Menteri Nguyen Xuan Phuc memerintahkan kepolisian untuk meningkatkan tindakan tegas pada pelaku imigrasi ilegal.

Media resmi pemerintah pada Minggu melaporkan, kepolisian Da Nang menangkap seorang laki-laki asal China berusia 42 tahun, yang disebut sebagai kepala kelompok kriminal yang membantu orang-orang dari China memasuki Vietnam secara illegal. Meski demikian, otoritas terkait belum secara resmi menyatakan, bahwa kasus baru yang muncul itu terkait dengan imigrasi illegal.

Vietnam menjadi salah satu negara di Asia Tenggara yang menarik perhatian dunia dalam menghadapi pandemi virus Corona, meski berbatasan langsung dengan China. Strategi Vietnam fokus pada target, pelacakan kontak yang ketat dan pengujian pada kelompok kecil Covid-19 sebelum menyebar.

Baca juga : Gara-gara Corona Dan Ekonomi, Popularitas Partai Erdogan Turun

Sejak kasus pertama ditemukan pada Januari, Hanoi sudah bergerak. Pada Februari, dilakukan karantina pada lebih dari 10 ribu warga di Komune Son Loi di provinsi utara, Vinh Phuc setelah sejumlah kecil warga terinfeksi.

Karantina wajib selama 14 hari juga diberlakukan bagi siapapun yang tiba di Vietnam dari negara-negara berisiko tinggi. Pada Maret, ketika ditemukannya klaster besar akibat penerbangan dari Inggris, pemerintah Vietnam langsung melacak dan mengisolasi semua penumpang. Kebijakan bebas visa untuk Inggris dan beberapa negara Eropa pun ditangguhkan. (Reuters/DAY)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.