Dark/Light Mode

Inggris Terus Siapkan Senjata Lawan Corona

Desember Nanti, Jutaan Dosis Vaksin Bakal Diproduksi

Rabu, 29 Juli 2020 08:41 WIB
Wakil Duta Besar dan Kuasa Usaha Sementara Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Rob Fenn.
Wakil Duta Besar dan Kuasa Usaha Sementara Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Rob Fenn.

RM.id  Rakyat Merdeka - Sebagai bagian pengembangan vaksin dalam menghadapi wabah Covid-19, salah satu universitas terkemuka di Inggris, Imperial College London telah membentuk perusahaan sosial baru VacEquity Global Health (VGH), yang bermitra dengan Morningside Ventures.

Demikian dikutip dari dari pernyataan resmi Kedutaan Besar Inggris di Jakarta. Harapannya, perusahaan ini bisa cepat mengembangkan vaksin dan mendistribusikannya seluas mungkin di Inggris dan secara internasional. Termasuk ke negara-negara berpendapatan rendah dan menengah.

Investasi Inggris ini juga akan mendanai Pusat Inovasi Manufaktur Terapi Sel dan Gen Catapult terkini yang berlokasi di Baintree, Essex, guna mempercepat produksi massal vaksin Covid-19 yang berhasil dikembangkan di Inggris.

Baca juga : Inggris Terus Siapkan Senjata Lawan Corona

Pusat inovasi yang direncanakan akan dibuka pada Desember 2021 ini akan memiliki kapasitas produksi jutaan dosis (vaksin) setiap bulannya. Di saat yang sama, sekaligus memastikan Inggris memiliki kemampuan memproduksi vaksin dan obat-obatan terkini. Termasuk untuk penyakit yang mungkin muncul di masa depan.

Investasi ini juga akan meningkatkan kemampuan Inggris merespons berbagai penyakit seperti coronavirus dan pandemi lainnya, sambil menciptakan lapangan kerja baru untuk memicu pemulihan ekonomi Inggris.

Pusat inovasi baru ini akan melengkapi Pusat Manufaktur dan Inovasi Vaksin (VMIC), yang saat ini sedang dibangun di Oxfordshire berkat investasi sebesar 93 juta Poundsterling Inggris (Rp 1,74 triliun) dari pemerintah. Setelah selesai tahun depan, fasilitas tersebut akan memiliki kapasitas memproduksi dosis vaksin yang cukup untuk seluruh populasi Inggris.

Baca juga : Tantowi Yahya Nyanyi Mantel Banyak Warna

Sementara pusat ini sedang dibangun, Pemerintah Inggris juga telah menambah investasi sebesar 38 juta Poundsterling Inggris (Rp 710 miliar) untuk membangun fasilitas yang dapat menyebarkan vaksin secara cepat. Fasilitas yang rencananya dibuka pada akhir musim panas tahun ini, akan mendukung upaya memastikan vaksin yang telah sukses dikembangkan dapat tersedia secara luas untuk publik sesegera mungkin.

Menanggapi hal ini, Wakil Duta Besar dan Kuasa Usaha Sementara Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Rob Fenn menyatakan, komunitas ilmiah memang terus bekerja keras mengembangkan vaksin yang layak. Dengan terus mengikuti saran dari para ahli kesehatan masyarakat. Artinya, masyarakat akan dapat memperoleh manfaat dari vaksin di masa depan, jika atau saat vaksin tersebut ditemukan.

“Adanya vaksin dari Imperial College London merupakan kabar baik. Berita ini bagaikan cahaya baru dalam ujian yang kita hadapi. Proyek ini jangka panjang, sulit dan kemungkinan sebagian besar dari bakal-bakal vaksin yang dikembangkan tidak akan dipasarkan,” jelasnya.

Baca juga : Tenang, Uang Jemaah Haji Dijamin Aman dan Bisa Diambil

Terkait kondisi di Indonesia, seperti halnya di Inggris, aku Rob, pihak berwenang di Indonesia memang memiliki tugas sulit di masa pandemi ini. Termasuk untuk membuat semua pihak tetap fokus untuk menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan secara rutin. (RUS)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.