Dark/Light Mode

Virus Corona Ngamuk Lagi, Manila Kembali Lockdown

Selasa, 4 Agustus 2020 05:56 WIB
Petugas medis di Manila kewalahan menangani permintaan tes Covid-19. (Foto AFP)
Petugas medis di Manila kewalahan menangani permintaan tes Covid-19. (Foto AFP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ibu kota Filipina, Manila, kembali akan dikarantina wilayah atau lockdown menyusul lonjakan penemuan kasus baru virus corona yang mencatatkan rekor selama empat hari terakhir.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengakui negaranya kewalahan menangani Covid-19. “Mereka, para petugas kesehatan, benar. Kami setuju bahwa Anda lelah, baik dengan tekanan serta ketidakpastian dan ketakutan terpapar Covid-19,” kata Duterte, dikutip dari The Strait Times, kemarin.

Duterte l menyetujui rekomendasi satuan tugas untuk menerapkan karantina selama dua pekan di Metropolitan Manila dan sekitarnya, terhitung mulai Selasa (4/8). “Kami tengah melakukan yang terbaik. Maaf, Manila,” ujarnya menambahkan.

Baca juga : Ditutup Seminggu, Virus Corona Mulai Serang Legislator Belitung

Satuan tugas penanganan Covid-19 menganjurkan kembali mengisolasi Manila dan wilayah sekitarnya hingga 18 Agustus. Gagasan penerapan kembali lockdown muncul setelah 80 asosiasi medis yang mewakili puluhan ribu dokter menyatakan Filipina telah kalah dalam pertarungan melawan virus corona.

Mereka juga mendesak Dterte kembali memperketat aturan lockdown yang sempat dilonggarkan. Desakan itu muncul ketika Filipina mencatat ribuan kasus corona baru setiap hari. Saat ini, Filipina tercatat memiliki lebih dari 103 ribu kasus corona setelah mendeteksi 5.000 kasus dalam sehari pada Minggu (2/8).

Seperti pada lockdown sebelumnya, warga hanya diperbolehkan keluar rumah untuk membeli kebutuhan pokok dan bekerja. Sementara itu kegiatan bisnis tertentu, seperti tempat pangkas dan salon, harus kembali ditutup. Hal yang sama diberlakukan bagi tempat ibadah. Gereja telah mengumumkan akan menghentikan aktivitas peribadatan.

Baca juga : Kasus Corona Masih Tinggi, Kyrgios Kecam Pelaksanaan US Open

Meski demikian, Duterte menolak pemberlakuan lockdown ketat di Manila. Pasalnya, pemerintah Filipina sudah tidak lagi punya uang untuk mendanai kebijakan tersebut. “Kami tidak punya uang lagi. Saya tidak bisa memberi makanan dan uang lagi kepada warga,” ujarnya.

Duterte mencabut lockdown sebelumnya pada 1 Juni atau setelah dua bulan sejak diberlakukan dengan tujuan membuka kembali aktivitas perekonomian. Perkantoran, pabrik, pusat perbelanjaan, restoran, serta tempat potong rambut dan salon kembali buka. Demikian halnya dengan kereta, bus, taksi serta layanan transportasi online kembali beroperasi.

Baru-baru ini, pusat kebugaran, warung internet, klinik hewan peliharaan dan bioskop drive-in, juga diizinkan dibuka kembali. Namun sejak itu kasus virus corona terus melonjak.

Baca juga : Anies Kalem

Jika tindakan pencegahan tidak dilakukan seefektif mungkin, kasus virus corona Filipina bisa melampaui Indonesia yang kini menjadi negara dengan infeksi Covid-19 tertinggi di Asia Tenggara.[DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.