Dark/Light Mode

Gara-gara Satu Pasien Covid Berkeliaran, Bhutan Lakukan Lockdown Nasional

Rabu, 12 Agustus 2020 18:51 WIB
Warga Thimphu, Ibu Kota Bhutan sempat panik saat kasus Covid-19 pertama diumumkan di negeri itu, awal Maret lalu. Mereka berebut bahan pangan dan alat-alat kesehatan.  Foto: The Star
Warga Thimphu, Ibu Kota Bhutan sempat panik saat kasus Covid-19 pertama diumumkan di negeri itu, awal Maret lalu. Mereka berebut bahan pangan dan alat-alat kesehatan. Foto: The Star

RM.id  Rakyat Merdeka - Bhutan terpaksa lakukan lockdown secara nasional. Terjadi setelah seorang pasein corona berkeliaran dan kontak dengan banyak orang. 

Warga ini adalah seorang perempuan berusia 27 tahun. Dia baru saja kembali dari Kuwait. Sempat menjalani karantina sebentar, ia diizinkan keluar setelah dinyatakan negative corona. 

Namun bebeberapa hari kemudian, perempuan ini kembali menjalani tes di klinik lain. Hasilnya, dia dinyatakan positif corona. Padahal, dia sempat melakukan kontak dengan banyak orang di Thimphu, ibukota Bhutan.
Untuk meminimalisir dampak hal ini, pemerintah Bhutan melakukan lockdown nasional mulai Selasa (11/8).  

Baca juga : Ngeri Covid, Pegadaian Lockdown Kantor Wilayah Jakarta

"Lockdown yang belum pernah terjadi diterapkan untuk mengidentifikasi dan mengisolasi semua kasus positif, secepatnya memutus rantai penularan," kata pemerintah Bhutan dalam pernyataannya sebagaimana dilansir Channel News Asia.

Kasus terbaru ini menjadikan negara kerajaan di puncak Himalaya mencatat 113 kasus virus corona. Meski begitu, Bhutan tetap menjadi negara terendah kasus virus corona di Asia Selatan dan sejauh ini tidak ada kematian.

Dengan penerapan lockdown, Bhutan memperketat pergerakan orang dan kendaraan di negara berpenduduk 750 ribu jiwa itu.

Baca juga : Korsel Nggak Berlakukan Lockdown

Semua orang diwajibkan tinggal di dalam rumah untuk melindungi diri mereka dan keluarga mereka dari wabah virus corona.

Seluruh sekolah, lembaga, kantor dan pusat bisnis akan tetap tutup dan ujian sekolah ditunda. Para siswa dan peserta pelatihan yang tinggal di asrama diminta untuk mematuhi protokol Covid-19.

Bhutan juga melakukan tes Covid-19 dan pemantauan di pintu masuk dan menutup bandara internasional satu-satunya di Paro. Penerbangan hanya diperuntukkan untuk mengangkut orang-orang untuk direpatriasi ke negara mereka. [KRS]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.