Dark/Light Mode

Amerika Tahan 4 Kapal Pengangkut Bahan Bakar Iran

Jumat, 14 Agustus 2020 10:37 WIB
Sebuah kapal tanker minyak, Adrian Darya-1 berbendera Iran. [Foto Ilustrasi: JOHNNY BUGEJA / AFP via Getty Images].
Sebuah kapal tanker minyak, Adrian Darya-1 berbendera Iran. [Foto Ilustrasi: JOHNNY BUGEJA / AFP via Getty Images].

RM.id  Rakyat Merdeka - Amerika (AS) dilaporkan telah menyita empat kapal kargo Iran yang diyakini membawa bahan bakar yang melanggar sanksi AS.

AS menyita empat kapal tanpa menggunakan kekuatan militer dalam beberapa hari terakhir, setelah ketegangan antara Gedung Putih dan Teheran meningkat. Demikian seperti dikutip dari laporan Vincent Barone untuk media Amerika yang berkantor pusat di New York City, Wall Street Journal.

Kapal-kapal yang masing-masing bernama Bering, Bella, Luna dan Pandi itu kini diaarahkan ke Houston. Sementara sejumlah pejabat Gedung Putih, lanjut sumber yang mengatakan kepada Journal, akan menunggu kedatangan mereka di sana.

Baca juga : Malaysia Akan Bentuk Kembali Pansus Pengadilan Syariah

Kapal tanker bahan bakar di kawasan Teluk Persia telah menjadi target Amerika, setelah pemerintahan Donald Trump pada 2018 menarik diri dari kesepakatan nuklir 2015.

Pemerintahan Trump menyalahkan Iran, atas dugaan serangan ranjau limpet (jenis ranjau laut yang dilekatkan pada target dengan magnet) pada beberapa kapal tanker.

Kamis (13/8) pagi lalu, menurut seorang pejabat militer AS, Satu unit pasukan Iran menyerbu dari helikopter angkatan laut ke kapal tanker minyak berbendera Liberia di perairan internasional di Teluk Oman.

Baca juga : Pertashop Hadirkan BBM dengan Kualitas dan Harga Setara SPBU

Iran kemudian mengambil alih kapal tersebut selama beberapa jam. Hal ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Teheran dan Washington, seorang pejabat militer AS mengatakan Kamis.

Sebagai bukti, Komando Pusat AS mempublikasikan rekaman hitam-putih yang menunjukkan, apa yang tampak seperti pasukan khusus yang bergerak dari hel ke kapal tersebut.

Posisi terakhir kapal tanker minyak dan kimia itu tampaknya berada di lepas pantai timur Uni Emirat Arab dekat kota Khor Fakkan.

Baca juga : Kereta Api Iringi Perjuangan Bangsa Indonesia

Seorang pejabat pertahanan AS mengatakan kepada kantor berita internasional Prancis, Agence France-Presse (AFP), Iran kemudian melepaskan kapal itu, setelah menahannya selama empat hingga lima jam sekitar 20 mil dari Selat Hormuz.

Sementara bulan lalu, menurut Journal, AS lalu meminta persetujuan pengadilan federal untuk menyita empat kapal tanker bahan bakar Iran yang menuju ke Venezuela.

Langkah itu akan merugikan dua musuh AS sekaligus. Yakni dengam memblokir bahan bakar ke Venezuela dan meblokir pendapatan untuk Iran. Di saat yang sama, pemerintahan Trump terus mencoba menekan Iran agar menandatangani kesepakatan nuklir yang baru. Tidak dijelaskan, apakah keempat kapal itu adalah kapal yang sama yang disita minggu ini. PYB

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.