Dark/Light Mode

Youtube Matikan Kolom Komentar Video Anak-anak

Jumat, 1 Maret 2019 09:08 WIB
Ilustrasi YouTube (Foto: AP)
Ilustrasi YouTube (Foto: AP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Manajemen YouTube mengumumkan pihaknya akan menonaktifkan kolom komentar pada semua video yang menampilkan anak-anak di bawah umur. Hal ini dilakukan, menyusul maraknya laporan yang menyebut kaum pedofil alias penjahat seks yang menyasar anak-anak, banyak meninggalkan komen tak pantas dalam video anak. 

"Tak ada yang lebih penting bagi kami, selain memastikan keamanan kaum muda - terutama anak-anak - dalam platform ini," ujar CEO YouTube Susan Wojcicki, dalam akun Twitter-nya, Kamis (28/2).

Untuk menonaktifkan kolom komentar tersebut, YouTube perlu waktu beberapa bulan. Prosesnya, sudah dimulai sejak minggu lalu. "Komentar terhadap puluhan juta video, telah kami matikan," ujar manajemen YouTube, seperti dilansir AP.

Baca juga : Dubes Pakistan Galakkan Kerja Sama Pendidikan

Maraknya komentar kaum pedofil diprediksi akan membuat pundi-pundi keuangan YouTube menipis. Pasalnya, sejumlah pengiklan besar macam Nestle, AT&T, dan pembuat Epic Games Fortnite telah menarik iklannya dari kanal Youtube gara-gara komentar tak senonoh itu. 

Langkah YouTube yang bergerak cepat menonaktifkan kolom komentar pun, diapresiasi Nestle. Terbukti, perusahaan multinasional asal Swiss itu kembali memasang iklannya, setelah memastikan kaum pedofil tak lagi berkomentar tak pantas di saluran video anak-anak.  

YouTube masih memperkenankan sebagian kecil video yang menampilkan anak-anak, untuk tetap mengaktifkan komentar. Namun, harus seizin YouTube. Selain itu, video tersebut juga harus aktif memantau komentar di luar alat pemantauan standar yang disediakan pihak YouTube. 

Baca juga : Jokowi Pintar Ngambil Hati Anak-anak Muda

Analis e-marketer Paul Verna menilai, langkah YouTube menonaktifkan kolom komentar dalam sejumlah besar video adalah hal yang sangat ekstrem. "Tapi, hal ini bisa dimaklumi, karena menyangkut keamanan anak-anak. Jadi, wajar jika YouTube bertindak cepat," ujar Verna, seperti dikutip AP. 

"Komentar memang bukan fokus utama dari situs penerbitan video. Namun, mematikannya akan mengurangi pengalaman banyak pengguna dan juga pembuat video," imbuhnya. 

Saat ini, YouTube telah merilis versi terbaru dari sistem moderasi otomatisnya, yang diharapkan mampu mengidentifikasi dan menghapus dua kali lebih banyak komentar yang tidak pantas.

Baca juga : Main Nintendo Bareng Anak

Seperti halnya Facebook, Twitter, serta situs lainnya yang memperkenankan penggunanya untuk mempublikasikan apa yang diinginkan, telah memiliki semacam notifikasi untuk memonitor apa yang muncul di situs mereka dan menyingkirkan konten yang tidak sesuai. 

Semua perusahaan media sosial itu mengatakan, pihaknya telah memproteksi penggunanya dari hal-hal yang tidak diinginkan. Namun, masalah masih mungkin terjadi.

Verna mengatakan, komentar terhadap video yang disajikan melalui YouTube bukanlah hal utama bagi para pengiklan dan viewers. "Itu hanya akan membuat Anda bertanya-tanya, apa lagi yang akan terjadi nanti," cetusnya. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.