Dark/Light Mode

Netanyahu Bakal Seperti Ehud Olmert

Dituduh Korupsi, Netanyahu Bilang Itu Hanya Perburuan Para Penyihir

Jumat, 1 Maret 2019 07:30 WIB
PM Israel Benyamin Netanyahu (Foto: AP)
PM Israel Benyamin Netanyahu (Foto: AP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tuduhan korupsi yang dialamatkan Kejaksaan Agung Israel terhadap PM Benjamin Netanyahu, semakin mengguncang kampanye pemilihan yang penuh gejolak. Hal ini mengancam karier Netanyahu yang telah memimpin Israel selama beberapa dekade.

Tuduhan itu diumumkan Jaksa Agung Avichai Mandelblit, setelah melalui 2 tahun masa penyidikan yang cukup intens. Dengan melibatkan pihak kepolisian, pakar hukum, dan regulator keuangan.

Baca juga : India-Pakistan Diminta Pakai Kepala Dingin

Dalam tuduhan tersebut, Netanyahu digambarkan sebagai seseorang yang hedon, picik, menyukai kado barang-barang mewah, dan sangat doyan pencitraan. Dia dituduh menerima sampanye dan cerutu seharga ratusan ribu dolar AS dari kawan-kawan miliadernya. Netanyahu juga diduga menggunakan pengaruhnya untuk menolong seorang raja telekomunikasi yang kaya-raya, dengan imbalan liputan yang menguntungkan di situs berita populer.

Dalam siaran TV nasional, Kamis (28/2) malam, Netanyahu menyangkal semua tuduhan yang disebutnya sebagai perburuan para penyihir itu. Dia bilang, semua itu hanyalah upaya pihak oposisi yang tak ingin melihatnya menang di Pemilu 9 April mendatang.

Baca juga : Pertemuan Kim Dan Trump Tanpa Hasil

"Tuduhan ini keterlaluan. Jaksa penuntut tampaknya terdesak oleh dorongan kaum kiri. Percayalah, rumah kartu itu akan runtuh. Jangan biarkan perburuan para penyihir ini mempengaruhi Anda," tegas Netanyahu, seperti dilansir AP.

Pria kelahiran Tel Aviv, 21 Oktober 1949 itu didukung oleh pendukung garis keras dari kalangan nasionalis religius. Pejabat Likud dan partner koalisinya, juga turut mendukung Netanyahu.

Baca juga : Jajal MRT, Sibuk Nge-Vlog

Namun, hasil polling mengindikasikan bahwa upaya Netanyahu menjabat PM Israel untuk keempat kali berturut-turut, akan dikacaukan oleh popularitas partai baru pimpinan mantan kepala militer tersohor, Benny Gantz.

Kamis (28/2) malam, Gantz telah meminta Netanyahu untuk mundur, demi menyelesaikan status hukumnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.