Dark/Light Mode

Trump Baru Mau, Biden-Harris Sudah Hubungi Keluarga Blake

Kamis, 27 Agustus 2020 12:31 WIB
Jacob Blake diikuti dua petugas polisi saat akan masuk ke dalam mobilnya, kemudian diberondong dari belakang dan dari jarak amat dekat. [Foto: USA TODAY]
Jacob Blake diikuti dua petugas polisi saat akan masuk ke dalam mobilnya, kemudian diberondong dari belakang dan dari jarak amat dekat. [Foto: USA TODAY]

RM.id  Rakyat Merdeka - Pasangan calon Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan calon wakilnya, Kamala Harris menyatakan pada Rabu (26/8) waktu setempat, mereka telah berbicara dengan keluarga Jacob Blake.

Blake adalah pria kulit hitam yang ditembak dari belakang dan dari jarak dekat oleh polisi di kota Kenosha, Wisconsin pada Minggu (23/8). Saat itu, dia hanya mencoba memasuki mobilnya.

Sebuah video yang diambil oleh seorang saksi mata menunjukkan, seorang petugas polisi menembak Blake (29 tahun) beberapa kali di belakang dari jarak dekat. Blake selamat dari penembakan itu, tetapi ayahnya mengatakan, Blake lumpuh dari pinggang ke bawah, meski dia belum mengetahui, apakah kelumpuhan itu akan permanen atau tidak. Padahal, kata pengacara keluarga Blake, Ben Crump, saat kejadian, ketiga anaknya yang masih kecil berada di dalam mobil saat Blake ditembaki.

"Saya berbicara dengan ibu dan ayah Jacob, saudara perempuan dan anggota keluarga lainnya. Saya sampaikan kepada mereka, keadilan harus dan akan ditegakkan. Hati kami bersama keluarga Blake, terutama anak-anaknya. Sungguh mengerikan apa yang mereka lihat, menyaksikan ayah mereka ditembak," kata Biden, dalam video yang diunggah ke Twitter.

Calon presiden dari Partai Demokrat ini melanjutkan, "Apa yang saya lihat di video itu membuat saya sakit. Sekali lagi, seorang pria kulit hitam, Jacob Blake, ditembak oleh polisi di siang hari bolong dan seluruh dunia menyaksikannya."

Baca juga : Meski Tertunda, Pengusaha Apresiasi Subsidi Gaji 600 Ribu Per Bulan

"Tempatkan diri Anda pada posisi setiap ayah berkulit hitam dan ibu berkulit hitam di negara ini, dan tanyakan: Inikah Amerika yang kita inginkan? Inikah negara yang seharusnya kita tuju?" kata Biden.

Di hari yang sama, Kamala Harris menyatakan pada acara berbeda, dia dan Biden sama-sama berbicara dengan keluarga tersebut. "Yang terjadi di sana sangat tragis dan masih mewakili dua sistem peradilan di Amerika. Masih ada dua sistem peradilan di Amerika dan... kita perlu berjuang lagi, untuk cita-cita, bahwa semua orang harus diperlakukan sama. Itu hari ini belum terjadi," kata calon wakil presiden dari Partai Demokrat itu.

Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan kepada CNN, bahwa saat ini Presiden Donald Trump juga sedang berupaya menghubungi keluarga Blake. Sementara Trump sendiri belum berkomentar langsung tentang kasus ini. Tapi para pejabat telah menunggu keterangan lebih lanjut dari penyelidik federal dan negara bagian yang menyelidiki kasus tersebut.

Saat ini, dua polisi pelaku dan yang terlibat penembakan di Kenosha telah dikenakan cuti administratif. Kasus ini juga sedang diselidiki oleh Jaksa Wilayah Kenosha, Michael Graveley dan Divisi Investigasi Kriminal Departemen Kehakiman Wisconsin.

Aksi demonstrasi yang berujung rusuh pun merebak di Kenosha setelah kasus penembakan ini. Gubernur Wisconsin, Tony Evers sejak Selasa (25) lalu memberlakukan keadaan darurat dengan menerjunkan pasukan Pengawal Nasional Wisconsin ke Kenosha, serta memberlakukan jam malam.

Baca juga : 4 Daerah di Banten Sudah Siap Gelar Pilkada Serentak

Akibat kerusuhan, sejumlah bangunan dan mobil di Kenosha dibakar, dua orang tewas dan yang satu orang terluka parah akibat tertembak saat kerusuhan.

Biden sendiri mengutuk terjadinya kekerasan saat berlangsungnya demo. Dalam videonya hari Rabu (26/8) kemarin Biden menyatakan, "Seperti yang saya katakan, setelah kasus pembunuhan George Floyd, memprotes kebrutalan (polisi) adalah hak dan mutlak diperlukan. Tapi aksi pembakaran (saat demo) bukanlah bagian dari demo. Itu (juga) kekerasan yang tidak perlu. Kekerasan yang membahayakan nyawa, kekerasan yang menghancurkan bisnis dan menutup bisnis yang melayani warga. Itu salah," tegasnya.

Sebelumnya, George Floyd, warga kulit hitam juga tewas setelah seorang polisi kulit putih menekan lututnya ke leher Floyd. Akibatnya, demonstrasi memprotes rasisme sistemik dan kebrutalan polisi juga meletus di seluruh Amerika.

Keluarga Blake sendiri menyerukan aksi protes agar bisa berjalan damai. Dalam sebuah konferensi pers, ibu Blake, Julia Jackson mengatakan, putranya tidak akan senang dengan "kekerasan dan kehancuran". Dia meminta doa, tak hanya untuk putranya, tetapi demi kesembuhan di seluruh negeri.

Sedangkan Biden melanjutkan, "Di tengah rasa sakit, kata-kata paling bijaksana yang pernah saya dengar sejauh ini berasal dari Julia Jackson, ibu Jacob. Dia melihat kerusakan yang terjadi di masyarakatnya dan dia mengatakan ini, “Ini tidak mewakili putra saya atau keluarga saya. Mari bersatu dan menyembuhkan, menegakkan keadilan, mengakhiri kekerasan dan rasisme sistemik di negara ini, sekarang,” kata Biden.

Baca juga : Bamsoet Bantu Ratusan Alat Rapid Test untuk Keluarga Besar Denjaka TNI AL

Pengacara keluarga Blake, Ben Crump, meminta jaksa untuk menangkap petugas yang menembak Blake. Crump, yang juga mewakili keluarga Floyd mengatakan kepada CNN, bahwa polisi belum memberikan alasan mengapa mereka menembak Blake.

Biden juga telah meminta segera dilakukannya penyelidikan secara serius, transparan, dan para polisi tersebut harus dipastikan diminta pertanggungjawabannya mereka. PYB

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.