Dark/Light Mode

Menlu Retno: Penistaan Alquran Bisa Timbulkan Perpecahan Umat

Jumat, 4 September 2020 17:30 WIB
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi

RM.id  Rakyat Merdeka - Kasus penistaan terhadap Alquran yang terjadi Norwegia dan Swedia, serta penerbitan ulang kartun Nabi Muhammmad di Tabloid Charlie Hebdo, jadi perhatian dunia. Sejumlah kecaman disampaikan pada dua negara itu.

Termasuk dari Indonesia. Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi mengatakan, Indonesia mengecam keras tindakan-tindakan tersebut. Dia menilai, tindakan itu tidak bertanggung jawab. Dan jelas-jelas sebagai tindakan yang provokatif.

Baca juga : Mantap Nih! PLN Beri Diskon Biaya Tambah Daya 75 Persen Untuk UMKM

“Dan telah melukai ratusan juta umat Muslim di dunia,” ujar Retno, kepada awak media secara virtual, Jumat (4/9).

Retno bilang, semua tindakan ini bertentangan dengan prinsip dan nilai demokrasi. Dan berpotensi menyebabkan perpecahan antar umat beragama. “Apalagi dilakukan di tengah dunia yang saat ini memerlukan persatuan untuk menanggulangi pandemi Covid-19,” katanya.

Baca juga : Pelanggaran Perdagangan Online Naik Selama Corona

Sebelumnya, sejumlah rangkaian penistaan Alquran dan Islam terjadi di beberapa negara. Yakni Swedia, Norwegia, dan Denmark. Pertama, kerusuhan di Swedia terjadi setelah seorang politikus asal Denmark, Rasmus Paludan, yang dikenal anti-Muslim dilarang untuk menghadiri aksi pembakaran Alquran di Swedia.

Paludan, politisi sayap kanan Denmark yang memimpin partai anti-imigrasi Garis Keras, juga dikenal sebagai Stram Kurs, akan berbicara di pertemuan umum tersebut. Namun, pihak berwenang Swedia memblokir kedatangannya di Malmo.

Baca juga : Cihuy! Trafik Penumpang Angkasa Pura I Tumbuh 44,1 Persen

Paludan, yang pernah membakar Alquran di Denmark, sudah jauh hari terang-terangan menyampaikan niatnya untuk membakar salinan kitab suci umat Islam itu dalam pertemuan umum di Swedia. Niat itu akhirnya diwujudukan kelompok ekstremis sayap kanan yang sepaham dengan Paludan. Niat terang-terangan itulah yang membuat Paludan disalahkan sebagai pemicu kerusuhan tersebut.

Sementara demo rusuh di Norwegia diwarnai aksi meludahi Alquran. Terakhir, majalah satire Prancis, Charlie Hebdo, menerbitkan ulang karikatur Nabi Muhammad dalam edisi Rabu (2/9) waktu setempat. [PYB]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.