Dark/Light Mode

Inggris Jadi Donatur Terbesar WHO

Minta Dunia Bersatu, PM Johnson Tawarkan 5 Solusi Inovatif Cegah Krisis Kesehatan Global

Sabtu, 26 September 2020 15:24 WIB
PM Inggris Boris Johnson (Foto: Instagram)
PM Inggris Boris Johnson (Foto: Instagram)

 Sebelumnya 
Angka tersebut meningkat 30 persen dari periode empat tahun sebelumnya, dan menjadikan Inggris sebagai salah satu donor terbesar organisasi tersebut.

Pendanaan untuk WHO, diyakini akan mendukung pekerjaan vital memerangi ancaman terhadap kesehatan warga dunia. Di samping membantu membiayai tinjauan mendalam tentang asal-usul virus Corona dan implementasi reformasi yang diperlukan, untuk memastikan WHO tetap fleksibel dan responsif dalam menghadapi keadaan darurat di masa depan.

Lima Poin Inovatif

PM Boris Johnson akan memberikan komitmen untuk menggunakan posisi kepresidenan G7 Inggris tahun depan untuk bekerja dengan mitra global dalam menerapkan rencana lima poin, yang akan menggunakan pendekatan baru yang inovatif untuk mencegah krisis kesehatan global.

Baca juga : Inggris Jadi Donatur Terbesar di Dunia, Totalnya Rp 15 T

Proposal yang akan diajukan tersebut meliputi:

1. Mewujudkan jaringan pusat penelitian zoonosis di seluruh dunia untuk mendeteksi pandemi baru sebelum dimulai. Sekitar 60 persen dari patogen yang beredar dalam populasi manusia, berasal dari hewan dan melompat dari satu spesies ke spesies lainnya melalui transmisi “zoonosis”.

Dalam hal ini, Pusat Penelitian Zonosis akan ditugaskan untuk menemukan patogen hewan yang berbahaya, sebelum mereka melewati penghalang spesies dan menginfeksi manusia.

2. Mengembangkan kapasitas produksi untuk (fasilitas) perawatan dan vaksin. Kemampuan manufaktur yang kuat, di Inggris dan di seluruh dunia, dapat memastikan bahwa vaksin dan (fasilitas) perawatan sudah teruji. Dengan sigap, dapat digunakan melawan ancaman-ancaman baru yang muncul.

Baca juga : Bos WHO Minta Indonesia Segera Tetapkan Status Darurat Nasional Wabah Corona

3. Merancang sistem peringatan dini pandemi global untuk memprediksi krisis kesehatan yang mungkin timbul. Sistem ini akan membutuhkan peningkatan kemampuan kita dalam mengumpulkan dan menganalisis sampel serta mendistribusikan temuan-temuan yang didapat, melalui kesepakatan untuk saling berbagi data kesehatan yang mencakup setiap negara.

4. Menyetujui protokol global untuk keadaan darurat kesehatan di masa depan. Dalam pandemi Covid, berbagai negara di dunia menggunakan 193 kampanye berbeda dalam melawan musuh yang sama. Rangkaian protokol yang sama, yang mampu mencakup segala hal mulai dari berbagi informasi hingga pasokan APD, akan memungkinkan kita untuk merespons secara lebih terpadu dan efektif.

5. Mengurangi hambatan perdagangan yang menghambat respons terhadap virus Corona. Banyak negara memberlakukan kontrol ekspor pada awal pandemi, dan sekitar dua pertiga diantaranya masih berlaku. Tarif barang-barang utama seperti sabun bisa melebihi 30 persen.

Dalam hal ini, Inggris telah berkomitmen untuk mencabut tarif terhadap banyak produk kritis Covid mulai 1 Januari. Selain menangani masalah kesehatan global dalam rangka UNGA, PM Johnson  juga mendesak tindakan global untuk mengatasi perubahan iklim dan melindungi keanekaragaman hayati.

Baca juga : Wanita Hamil Selamatkan Suaminya Dari Serangan Hiu

"PM Johnson akan menyampaikan pidato dalam dua acara UNGA, mengenai keanekaragaman hayati minggu depan," imbuh pernyataan resmi tersebut. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.