Dark/Light Mode

Desainer Muda Tanah Air Tuai Pujian di Milan Fashion Week

Senin, 28 September 2020 18:59 WIB
Duta Besar Indonesia untuk Italia Esti Andayani berpose perancang muda. (Foto KBRI Roma)
Duta Besar Indonesia untuk Italia Esti Andayani berpose perancang muda. (Foto KBRI Roma)

RM.id  Rakyat Merdeka - Koleksi adibusana perancang muda Indonesia sukses memukau ratusan tamu Runway Show Milan Fashion Week (MFW) “Emerging Talents” Spring/Summer 2020/2021 pada 26 September lalu.

Adalah dua desainer rumah mode Maquinn Couture, Janice Pradipta dan Benita Pradipta Setyawan. Karya mereka hadir dalam penutup rangkaian pagelaran di Palazzo Visconti, Milan, Italia.

Tampil juga dalam peragaan busana tersebut, empat desainer OTKUTYR Fashion House (Arab Saudi), COSEL Fashion (Polandia), Uriel Saenz (Amerika), dan Maya Seyferth (Swiss). Oleh kurator MFW, karya adibusana yang ditampilkan pada akhir (puncak) acara, umumnya dipilih sebagai karya busana yang terbaik.

Dalam peragaan busana tersebut, Maquinn Couture Indonesia menampilkan 10 koleksi dengan tema “Pilgrimage”. Filosofiny untuk menegaskan akulturasi harmoni antara keragaman budaya leluhur Indonesia dan Eropa.

Baca juga : Bermain Digital Tanpa Dibarengi Kemampuan Literasi, Rentan Termakan Hoaks

Mereka mengangkat elemen batik Indonesia, khususnya batik corak Pekalongan. Sangat mendominasi dipadukan dengan busana Eropa.

Masing-masing busana yang ditampilkan juga memiliki nilai filsofi yang mendalam, baik filosofi yang mendasari pembuatan busana maupun pesan filosofi yang ingin disampaikan kepada publik. Salah satu koleksi dengan ornamen “ranting kehidupan” menggambarkan peran Indonesia sebagai “ranting” di dunia.

“Kami ingin menyampaikan pesan bahwa walau belum sampai pada tahap negara adi daya, namun Indonesia mampu bertindak sebagai ranting yang tidak getas, yang mampu menahan permasalahan dunia, menopang keberlangsungan perdamaian dunia,” ungkap Janice Setyawan.

"Kami berharap kelak batik Indonesia meraih tempat terbaik di dunia fesyen internasional,” jelas Benita.

Baca juga : Terawan Out Makin Kenceng

Lebih lanjut ditambahkan Benita, batik yang mereka gunakan diproduksi dengan mempertahankan cara-cara tradisional, penuh ketelitian dalam mengkombinasikan teknik embroidery (sulam) dan beading (merangkai manik-manik dan ornamen busana). Karena, arena keunggulan batik tidak semata pada coraknya, namun juga pada proses pembuatannya.

Sementara itu Dubes Indonesia untuk Italia, Esti Andayani menyampaikan apresiasi tinggi atas partisipasi mereka pada ajang bergengsi ini. “Tentunya kami bangga, semakin banyak perancang busana muda Indonesia yang diundang dalam ajang pameran busana di kota mode Milan ini,” jelasnya.

Menurut Dubes Esti, konsep akulturasi dalam tema “pilgrimage” yang dipilih selaras dengan misi diplomasi KBRI Roma “East meets West” untuk saling mempertemuan, memperkenalkan dan memahami keluhuran budaya satu dengan lainnya. 

"Kami juga bangga kedua perancang muda penuh talenta ini memperkenalkan Batik di ajang Milan Fashion Week ini. Semoga batik Indonesia, dan juga wastra Indonesia lainnya semakin dikenal di dunia fesyen,” jelasnya.

Baca juga : Werner Butuh Penyesuaian Main di Liga Inggris

Partisipasi keduanya diharapkan  mampu mendorong desainer muda Indonesia lainnya unjuk gigi di kancah internasional. Untuk hal tersebut, KBRI Roma siap memberikan dukungan, fasilitasi, dan kerja sama.

Apresiasi tinggi partisipasi Maquinn Indonesia juga disampaikan Haute Couture Istituto Di Moda Burgo Milan, Professor Biagio Belsito.

“Karya mereka sangat mempesona, indah dan menawan, kuat dalam filosofi dan penuh dengan orisinalitas. Saya yakin mereka bisa sukses di masa mendatang."
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.