Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Prancis dan Turki Berselisih

Azerbaijan-Armenia Perang, NATO Terbelah

Kamis, 1 Oktober 2020 15:18 WIB
Unit artileri Azerbaijan. [Foto: Kementerian Pertahanan Azerbaijan]
Unit artileri Azerbaijan. [Foto: Kementerian Pertahanan Azerbaijan]

RM.id  Rakyat Merdeka - Perang yang terjadi antara Azerbaijan dan pasukan dari etnis Armenia di Nagorno-Karabakh, merembet ke negara lain. Prancis dan Turki, yang merupakan anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) berselisih, menyikapi pertempuran tersebut.

Dikutip dari kantor berita Reuters, di hari keempat perang, pasukan Azerbaijan dan etnis Armenia masih terlibat baku tembak. Belasan orang dilaporkan kembali tewas, ratusan lainnya luka-luka. Aksi baku tembak itu terjadi hingga keluar dari perbatasan di sekitar Pegunungan Kaukasus Selatan, dan bisa saja terus meluas.

Meletusnya pertempuran di antara dua belah pihak, menimbulkan kekhawatiran tentang stabilitas di Kaukasus Selatan. Di mana di wilayah itu terdapat pipa yang menyalurkan minyak dan gas. Kekhawatiran akan keterlibatan Turki dan Rusia juga muncul.

Baca juga : Begini Kiprah Petugas Sarana di Balik Nyamannya Penumpang Kereta

Juru Bicara Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Armenia, Shushan Stepanyan, men-tweet video sebuah ledakan besar dari tembakan artileri. Video itu disertai dengan suara dramatis. Dalam captionnya, bertuliskan pengambilalihan posisi Azerbaijan.

Berikutnya, Azerbaijan merilis rekaman yang menunjukkan pasukannya menembakkan sejumlah roket ke markas musuh. Asap abu-abu membumbung tinggi dari sekitar wilayah Nagorno-Karabakh saat dihancurkan oleh artileri Azeri –sebutan bagi rakyat Azerbaijan. Foto-foto yang diambil di kota Azeri Terter menunjukkan, orang-orang berlindung di bangunan rusak yang menurut penduduk terkena peluru Armenia.

Di tempat lain, sejumlah negara anggota NATO khawatir dengan sikap Turki terkait pertempuran di Nagorno-Karabakh. Hal ini merujuk pada sikap Turki yang pada Rabu (30/9) disampaikan Menteri Luar Negeri, Mevlut Cavusoglu, bahwa pihaknya akan mendukung secara militer jika Azerbaijan meminta.

Baca juga : Layanan Komunikasi Telkomsel Di Sumatera Berangsur Pulih

Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev pun menyatakan terimakasihnya kepada Turki atas dukungan tersebut. Tapi dia menegaskan, hingga saat ini negaranya belum membutuhkan bantuan militer. "Pertempuran akan selesai jika militer Armenia angkat kaki dari negara kami," ujar Aliyev.

Sedangkan Cavusoglu mengatakan, solidaritas Prancis dengan Armenia sama dengan mendukung pendudukan Armenia di Azerbaijan. Sebelumnya, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan, Prancis adalah rumah bagi banyak orang keturunan Armenia.

Macron menyebut, Prancis prihatin dengan pesan yang seolah pernyataan dukungan perang dari Turki, yang dianggap membantu Azerbaijan di Nagorno-Karabakh. "Itu tidak akan kami terima,” katanya.

Baca juga : Peluang PAN Masuk Kabinet Terbuka Lebar

Di tempat terpisah, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov mengatakan, Moskow bersedia menjadi tuan rumah bagi para menteri luar negeri dari Armenia dan Azerbaijan untuk melakukan pembicaraan damai. Dalam percakapan telepon terpisah dengan kedua menteri luar negeri, dia menyerukan gencatan senjata dan menghentikan aksi saling provokasi.

Senada, Prancis juga ingin Grup Minsk, yang dipimpin Moskow, Paris dan Washington, bisa mengatasi konflik tersebut. Menurut sebuah sumber, para pemimpin Uni Eropa juga akan membahasnya pada pertemuan puncak akhir pekan ini.

Lavrov mengatakan Rusia akan terus bekerja baik secara mandiri maupun bersama dengan perwakilan lain dari kelompok Minsk dari Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE). Untuk menengahi konflik.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.