Dark/Light Mode

Prancis dan Turki Berselisih

Azerbaijan-Armenia Perang, NATO Terbelah

Kamis, 1 Oktober 2020 15:18 WIB
Unit artileri Azerbaijan. [Foto: Kementerian Pertahanan Azerbaijan]
Unit artileri Azerbaijan. [Foto: Kementerian Pertahanan Azerbaijan]

 Sebelumnya 
OSCE Minsk Group dibentuk pada 1992 oleh Konferensi Keamanan dan Kerjasama di Eropa (CSCE, sekarang Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE)) untuk mendorong penyelesaian damai yang dinegosiasikan untuk konflik antara Azerbaijan dan Armenia atas Nagorno -Karabakh.

Nagorno-Karabakh adalah sebuah wilayah pegunungan, yang memisahkan diri dari Azerbaijan pada 1990-an, dalam perang yang menewaskan sekitar 30 ribu orang, dan ratusan ribu orang kehilangan tempat tinggal.

Baca juga : Begini Kiprah Petugas Sarana di Balik Nyamannya Penumpang Kereta

Dalam bentrokan terbaru, media Armenia mengatakan, tiga warga sipil tewas, beberapa lainnya luka-luka akibat penembakan di kota Martakert di Nagorno-Karabakh. Sedangkan Kementerian Pertahanan Nagorno-Karabakh mengatakan, pihaknya melaporkan 23 korban tewas dalam pertempuran Rabu (30/9).

Satu orang tewas dan tiga lainnya cedera akibat tembakan pihak Armenia di kota Horadiz di selatan Azerbaijan. Sehingga, jumlah total warga sipil Azeri yang tewas menjadi 15 sejak pertempuran dimulai pada Minggu (27/9/2020).

Baca juga : Layanan Komunikasi Telkomsel Di Sumatera Berangsur Pulih

Azerbaijan menuding, pasukan etnis Armenia berusaha mengambil alih wilayah yang direbut, dengan melancarkan serangan balik ke arah Madagiz. Tapi pasukan Azeri menangkis serangan itu.

Sementara Armenia mengatakan, tentara Azeri telah menembaki seluruh garis depan pada malam hari. Dan dua drone Azeri ditembak jatuh di atas Stepanakert, pusat administrasi Nagorno-Karabakh. Hingga saat ini, tidak ada laporan independen terkait situasi tersebut.

Baca juga : Peluang PAN Masuk Kabinet Terbuka Lebar

Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan, yang berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Selasa (29/9) mengatakan, sejauh ini, dia belum mempertimbangkan meminta bantuan Rusia. Tapi, tidak menutup kemungkinan untuk melakukannya.

Rusia sendiri mengatakan, militer Rusia mengikuti perkembangan dengan cermat. Armenia mengklaim, salah satu pesawat tempur SU-25-nya ditembak jatuh jet tempur Turki pada Selasa (29/9). Tapi laporan itu dibantah pejabat Turki dan Azeri. [PYB]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.