Dark/Light Mode

Tunggu Hasil Pilpres AS, Seluruh Dunia Menahan Napas

Kamis, 5 November 2020 11:23 WIB
Sejumlah massa anti Trump menuntut setiap suara Pemilihan Presiden AS tak boleh terlewatkan dalam proses penghitungan. [Foto: John Minchillo, Associated Press]
Sejumlah massa anti Trump menuntut setiap suara Pemilihan Presiden AS tak boleh terlewatkan dalam proses penghitungan. [Foto: John Minchillo, Associated Press]

RM.id  Rakyat Merdeka - Setelah rakyat Amerika Serikat (AS) memberikan suara mereka dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) Selasa (3/11/2020) lalu, dunia ikut menahan napas. Seluruh mata tertuju pada jutaan suara yang masih dihitung, dan memunculkan selisih tipis yang terus berkejaran.

Apalagi, calon Presiden AS yang juga petahana, Donald Trump sempat mendeklarasikan kemenangannya dari Gedung Putih. Sontak, pernyataan yang terlalu pagi itu dikecam beberapa komentator politik AS dan kelompok hak-hak sipil. Sikap Trump itu dinilai sudah menginjak-injak norma demokrasi yang sudah lama dianut bangsa Amerika.

Dalam penantian menegangkan ini, ada yang bersabar sambil terus menyaksikan. Meski ada pula yang kebablasan.

Baca juga : Deg-degan Hasil Pilpres AS, Rupiah Diramal Melemah Tipis

“Kita tunggu saja dan lihat hasilnya. Jelas ada ketidakpastian yang signifikan. (Selisih suara) ini jauh lebih tipis dari yang saya kira banyak orang harapkan,” kata Menteri Luar Negeri Inggris,” Dominic Raab, seperti dikutip kantor berita Inggris, Reuters.

Bila Raab dan yang lainnya memilih berhati-hati, beda dengan Perdana Menteri (PM) Slovenia, Janez Jansa. Dia termasuk yang tak tahan tidak melanggar barisan, hingga buru-buru memberi selamat kepada Trump dan Partai Republik melalui akun Twitter-nya.

“Cukup jelas, rakyat Amerika telah memilih @realDonaldTrump dan @Mike_Pence untuk #empat tahun lagi,” cuitnya.

Baca juga : Pilpres AS Bikin Rupiah Makin Perkasa

Hal serupa dilakuan tokoh Eropa Timur lainnya, Viktor Orban dari Hongaria, yang juga merupakan sekutu kuat Trump. “Selamat @GOP (Partai Republik -red) untuk hasil yang luar biasa di #US,” cuit politisi yang juga mantan PM Hongaria itu.

Penghitungan suara terbaru hingga pukul 11.30 waktu Jakarta atau pukul 22.00 waktu Washington menunjukkan, penantang dari kubu Demokrat, Joe Biden unggul di perolehan Electoral College (EC) dengan meraup 264 suara, sementara Donald Trump mengantongi 214. Terlihat, perolehan Biden terus mendekati 270 suara, jumlah yang diperlukan untuk menang.

Pertarungan ini berlanjut, mengingat penghitungan suara masih berlangsung setidaknya di lima Negara Bagian 'medan pertempuran' utama. Yakni Pennsylvania, Michigan, Wisconsin, North Carolina dan Georgia.

Baca juga : IPB Apresiasi Satu Tahun Kinerja Mentan SYL

Pada tahun 2000, pertarungan antara George W. Bush dan Al Gore bergantung pada Negara Bagian Florida. Keputusan itu akhirnya diputuskan oleh Mahkamah Agung AS yang memenangkan Bush, dalam keputusan lima pekan setelah pemungutan suara. Kali ini, Trump juga menyatakan akan ke Mahkamah Agung.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.